Wednesday, December 30, 2009

KILAS BALIK BULUTANGKIS TANAH AIR 2009

Mengakhiri  tahun 2009, dunia perbulutangkisan Indonesia kembali terkesima dengan rencana pengunduran diri pemain Ganda Putra terkuat Indonesia sekaligus peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 Markis Kido dan Hendra Setiawan. Surat telah dilayangkan ke PBSI namun belum ada tanggapan serius atas Surat pengunduran diri pemain terbaik yang dimiliki pelatnas saat ini.  Markis Kido beralasan pengunduran dirinya adalah agar ia dapat bermain secara professional, sedangkan alas an Hendra setiawan, pengunduran dirinya dari pelatnas adalah karena ia masih ingin berpasangan dengan Markis Kido yang memang sudah dipasangkan sejak lama. Keduanya merasa cocok, dan Hendra merasa kesulitan untuk mencari pendamping baru dan belum tentu cocok.

Tentu saja bagi Hendra akan kesulitan untuk berdampingan dengan Markis Kido jika masih berada di pelatnas, sementara patnernya berada di luar pelatnas. Keputusan Markis Kido/Hendra Setiawan untuk mengundurkan diri dari pelatnas patut di apresiasi meskipun prestasi mereka masih yang terbaik saat ini bagi Indonesia. Apalagi keduanya juga berencana untuk tetap menggunakan nama Indonesia setiap kali bertanding dan siap apabila sewaktu-waktu di butuhkan untuk membela Negara.

Sebenarnya keputusan untuk bermain secara professional merupakan keputusan yang terbaik, karena dengan demikian mereka akan lebih termotivasi untuk dapat meraih kejuaraan. Hal ini juga telah dilakukan oleh pendahulunya Taufik Hidayat yang memilih bermain secara professional dan tidak menghuni pelatnas. Toh selama ini Taufik juga masih menggunakan bendera Indonesia dalam setiap pertandingan.

Memang benar, patut disayangkan apabila pemain Indonesia tersebut mengundurkan diri dari pelatnas, karena dengan demikian kedudukan pemain Indonesia akan timpang dan kekuatannya menurun. Apalagi pelapis dari Markis/Hendra juga belum menunjukkan hasil yang bagus . Namun demikian, seharusnya ini menjadi cambuk bagi PBSI untuk lebih memacu prestasi pemain sehingga tidak kalah dari para pemain-pemain Negara lain seperti China dan Korea Selatan. Sudah seharusnya PBSI mampu mendongkrak kembali bulutangkis Indonesia yang dulu pernah ditakuti oleh Negara-negara lain.

Jika menilik prestasi-prestasi pemain-pemain bulutangkis Indonesia selama 2009 masih belum sesuai harapan public. Di beberapa ajang super series bahkan Indonesia tidak mampu menempatkan wakilnya di final.

Mengawali tahun 2009 Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil meraih juara di Malaysia Super Series setelah mengalahkan unggulan kedua asal Korea Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung dengan 21-14 dan 21-19. Sementara itu ganda putra Indonesia hanya berpuas diri untuk menjadi runner up melalui Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang bermain secara professional.  Korea menjadi Negara terbanyak yang menempatkan wakilnya di final.

Selain Malaysia Super Series, Indonesia hanya meraih gelar super series di Jepang Super Series bulan September melalui ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan rekan senegaranya Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan dengan 21-19 dan 24-22.  Sementara itu Taufik Hidayat yang melaju hingga ke final gagal meraih gelar setelah takluk dari Bao Chun Lai (CHN) dengan 15-21 dan 12-21. Bulan Berikutnya Indonesia meraih gelar di Denmark Super Series melalui tunggal putra Simon Santoso yang berhasil meraih gelar setelah menaklukkan Marc Zwiebler (GER) dengan 21-14 dan 21-6. Marc  melangkah ke final setelah mengalahkan tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro di semifinal.

Prestasi juga diraih pemain Indonesia melalui ajang Prancis Super Series melalui pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir setelah mengalahkan Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan 21-7 dan 21-7, serta ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan yang menekuk musuh bebuyutannya Koo Kien Kit/Tan Boen Heong (MAS) dengan 15-21, 21-15 dan 21-14. Peluang lainnya gagal ditorehkan Taufik Hidayat setelah takluk dari Lin Dan (CHN) dengan skor telak 6-21 dan 15-21. Selanjutnya Indonesia tidak meraih gelar di ajang super series lagi.

Bahkan ketika menjadi tuan rumah Djarum Indonesia Super Series, Indonesia kembali tidak meraih gelar satupun seperti tahun 2007 silam. Ini kali kedua Indonesia tidak meraih gelar di negerinya sendiri sejak pertama kali kejuaraan Indonesia open di gelar.

Prestasi-prestasi pemain Indonesia di ajang dunia kian terpuruk seiring meratanya kekuatan pemain lawan, sehingga bukan tidak mungkin dengan mundurnya Markis Kido/Hendra Setiawan dan juga Nova Widianto yang tidak akan dipasangkan dengan Lilyana Natsir, prestasi Indonesia di tahun 2010 akan semakin buruk.  Di nomor tunggal putri, masih belum ada yang bisa menjadi harapan untuk bisa berbicara di ajang internasional.

Tahun 2010 ada even besar yang harus diikuti terutama perebutan piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung di Thailand. Di nomor beregu putra, perolehan buruk ditorehkan di Jakarta tahun 2008 silam setelah ditekuk Korea, dan China masih sebagai pemegang Piala tersebut. Sementara itu di nomor beregu putrid, Indonesia meraih prestasi gemilang setelah Maria Kristin dkk mampu menembus final sebelum takluk dari China dengan 0-3. Akankah 2010 prestasi Indonesia akan membaik?

Harapan pecinta bulutangkis tanah air tentu saja prestasi Indonesia akan lebih baik di tahun 2010, tentu saja tetap waspada dengan kekuatan Negara lain yang lebih menggeliat.

Thursday, December 3, 2009

RYAN HIDAYAT DALAM FILM SI ROY




JUDUL FILM        : SI ROY

SUTRADARA       : ACHIEL NASRUN

PRODUSER          : RAMESH KS, MADHU S MATHANI

PRODUKSI           : ANDALAS KENCANA FILM

TAHUN PROD    : 1989

JENIS                     : FILM REMAJA

PEMAIN               : RYAN HIDAYAT, MARGIE DAYANA, MONICA GUNAWAN, ADE GIULIANO, YUNITA YUNIANI, JAMES SAHERTIAN, AGUS ZULKARNAEN

SINOPSIS :

Roy (Ryan Hidayat) adalah ketua senat yang penuh dengan dedikasi. Pada suatu kesempatan, untuk mengurangi jurang antara si kaya dan simiskin dikampusnya, Roy dan kawan-kawan melakukan kegiatan kemah. Sebagai ketua senat, Roy mengkoordinasikan dengan teman-teman tentang keberangkatannya.  Salah satu pesertanya adalah mahasiswi Novi (Margie Dayana) yang merupakan anak orang kaya yang sudah terbiasa hidup enak.  Novi menarik perhatian sendiri bagi Roy. Hingga di suatu malam didalam perkemahan Roy bercerita pada Tiwi (Monica Gunawan) tentang perasaannya pada Novi. Roy tidak tahu kalau Tiwi sebenarnya diam-diam juga mencintai Roy namun selalu dipendamnya.

Pada setiap kesempatan, Novi yang sudah menarik perhatian Roy selalu dicari jika tidak ada. Suatu hari, rombongan kemah pergi kesebuah kawah.  Novi yang tidak terbiasa jalan jauh akhirnya berpisah dengan rombongan bersama Iwan (Ade Giuliano). Mengetahui salah satu anggotanya tidak dalam rombongan, akhirnya Roy mencari keberadaan Novi dan Iwan. Ketika menemukan Novi, Roy dan kawan-kawan pun kaget karena Novi jatuh kejurang dan diselamatkan oleh Roy. Roy yang memang sudah menaruh hati pada Novi akhirnya mengungkapkan perasaannya di kebun binatang Ragunan.  Atas dasar balas budi, akhirnya Novi menerima Roy meski dengan setengah hati. Sementara itu, mengetahui Novi jadian sama Roy, temen-temen Novi menertawakannya demikian juga teman-teman Roy juga tidak setuju jika Roy jadian sama Novi yang terkenal matre dan Roy yang terkenal miskin, namun dasar cinta, Roy tidak menghiraukannya.

Akhirnya Novi selingkuh dengan Iwan. Namun perbuatannya diketahui Roy ketika mau mengantarkan surat dari ayahnya yang setelah diketahui sebenarnya adalah atasan dari ayah Novi. Novi pun selalu menghindar dari Roy karena sebenarnya Novi tidak suka pada Roy karena menganggap Roy bukan orang kaya dan tidak akan bisa mengajak ketempat-tempat yang biasa dikunjungi Novi. Mengetahui Novi dan Iwan ada hubungan akhirnya Roy dan Iwan berkelahi. Sementara itu Tiwi yang cintanya bertepuk sebelah tangan akhirnya pergi keluar negeri dan menitipkan kaset untuk Roy dengarkan. Setelah mendengarkan kaset, akhirnya Roy tahu kalau Tiwi suka padanya namun sayang sekali sekarang sudah berada diluar negeri.

Sementara itu mengetahui hubungan Roy dan Novi tidak terlalu bagus dan menganggap rendah Roy, Suli, temen Novi mendekati Roy.  Namun kedekatan Suli dan Roy diketahui oleh Linda yang segera memberitahukan pada Novi.  Suli dan Roy sering jalan berdua. Ketika sedang berada di café, Roy teringat dengan Tiwi yang suka akan lagu yang sedang di lantunkan oleh penyanyi café tersebut. Tentu saja hal ini tidak disukai oleh Suli. Apalagi ketika Roy curhat tentang Tiwi yang dianggapnya sahabat yang paling baik. Suli pun berniat mengungkapkan perasaanya pada Roy, tapi akhirnya di urungkan ketika Roy malah menanyakan Novi.

Melihat kedekatan Suli dan Roy apalagi sering jalan berdua, akhirnya membuat Novi cemburu. Novi melabrak Suli untuk tidak dekat-dekat dengan Roy. Namun Suli juga tidak mau kalah karena Novi dianggap sudah putus hubungan dengan Roy dan lebih menyukai Iwan.

***

Iwan yang masih menaruh dendam pada Roy akhirnya berhasil membalaskan dendamnya pada Roy. Namun perbuatan Iwan diketahui Novi, dan segera menolong Roy. Novi akhirnya tahu siapa Roy. Roy adalah anak dari atasan papa Novi. Diakhir kisah Novi dan Roy balikan lagi menjadi kekasih.

Wednesday, December 2, 2009

MESKI BERHADIAH BESAR, FINAL SUPER SERIES SEPI PEMINAT

Meski berhadiah besar dengan total hadiah USD 500.000, namun Final Super Series 2009 yang berlangsung di Stadion tertutup Bandaraya Johor bahru Malaysia berlangsung sepi, aliah para pemain-pemain bintang tidak turut ambil bagian di turnamen tutup tahun ini. Final super series yang menggunakan sistem round robin hanya akan mengundang 8 wakil di masing-masing nomor dengan peringkat super series yang telah ditentukan.  Dibandingkan dengan final super series tahun lalu,  final super series tahun ini sepi dari para pemain-pemain top dunia. Hanya tuan rumah Malaysia saja yang menjamu tamunya dengan wakil-wakilnya yang memang sedang naik daun seperti di nomor tunggal putra ada Lee Chong Wei, Ganda putri Wong Pei Tty/Eei Hui Chin yang masih peringkat satu dunia, juga ganda putra Koo Kien Kit/Tan Boon Heong.

China yang selalu merajai di setiap turnamen, kali ini juga hanya mengirimkan dua wakilnya di nomor tunggal putra melalui Bao Chun Lai dan di nomor ganda putra Chen Xu/Zhendong Guo. Sedangkan pemain top dunia Lin Dan tidak turut ambil bagian dinomor ini. Di nomor tunggal dan ganda putri yang selalu merajai, China juga tidak mengirimkan satu wakilnyapun di final super series. Sementara itu pasangan ganda campuran China juga turut absen.

Indonesia sendiri hanya menurunkan wakilnya di nomor tunggal putra melalui Taufik Hidayat, ganda campuran Hendra A Gunawan/Vita Marissa, dan ganda putra melalui Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan dan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki. Sementara itu pemain-pemain pelatnas tidak ambil bagian untuk persiapan SEA GAMES di Laos pekan mendatang.   Sementar itu tunggal putra Taufik Hidayat sudah mengalami kekalahan pertama dari Bao CHun Lai (CHN) . Taufik berada satu grup dengan Lee Chong Wei (MAS) , Bao Chun Lai (CHN) Yu Hsieh Hsing (TPE). Agaknya Taufik akan kesulitan untuk dapat lolos untuk jadi juara group ataupun runner up mengingat sudah mengalami satu kekalahan. Untuk dapat lolos Taufik harus dapat mengalahkan Lee Chong Wei dan Yu Hsieh Hsing.

Daftar selengkapnya dari para pemain yang turut ambil bagian :

TUNGGAL PUTRA :

1. Lee Chong Wei (MAS)

2. Peter Heog Gade (DEN)

3. Bao Chun Lai (CHN)

4. Taufik Hidayat (INA)

5. Park Sung Hwan (KOR)

6. Bonsaak Ponsana (THA)

7. Jan O Jorgensen (DEN)

8. Yu Hsieh Hsing (TPE)

TUNGGAL PUTRI :

1. Saina Nehwal (IND)

2. Salakjit Ponsana (THA)

3. Juliane Schenk (GER)

4. Wong Mew Chow (MAS)

5. Nicole Grether (GER)

6. Carmain Rein (CAN)

7. Yao Jie (NED)

8. Porntip Buranaprasertsuk (THA)

Ganda Putra :

1. Koo Kien Kit /Tan Boon Heong (MAS)

2. Cartsen Mogensen/Mathias Boe (DEN)

3. Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG)

4. Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan (INA)

5. Mohd Zakry Abdul Latief/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari(MAS)

6. Zhendong Guo/CHen XU (CHN)

7. RIan Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki (INA)

8. Jung Jae Sung/Lee Yong Dae

Ganda Putri  :

1. Wong Pei Tty/Eei Hui Chin (MAS)

2. Chen Wen Hsing/Chien Yu Chin (TPE)

3. Kamilla Ritter Juh/Lena Frier Kristiansen (DEN)

4. Carmain Reid (CAN)/Nicole Grether (GER)

5. Duang Anong/Kuncala Voravicitchaikul (THA)

6. Laura CHoinet/Wenny Rahmawati (FRA)

7. Gabrielle White/Jenny Wallwork (ENG)

8. Chou Chia Chi / Yang Li Ying (TPE)

Ganda Campuran :

1. Joachim Fischer Nielsen/Christina Pederson (DEN)

2. Shongphon Anugritayawon/Kuncala Voravicitchaikul (THA)

3. Diju V/Jwala Gutta (IND)

4. Hendra A Gunawan/Vita Marissa (INA)

5. Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam (THA)

6. Anthony Clark/Donna Kellog (ENG)

7. Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha (KOR)

8. Robert Meteusiak/Nadiezda Kostiusky (POL)

Sunday, November 29, 2009

SEBERAPA BERHARGA RUPIAH KITA??

Rupiah dan rupiah lagi. Biasanya rupiah itu dibuat tidak berkutik dengan nilai tukar lain seperti Dollar Amerika. Sementara itu nilai tukar rupiah sendiri di negeri ini mulai merendah harga 1000 rupiah untuk 3 tahun yang lalu, tentu berbeda dengan Rp. 1000 tahun ini, begitu seterusnya. Hukum ekonomi akan terus berlaku.

Ini sih tentang seberapa berharganya rupiah di negeri sendiri, dan bagaimana kita menghargai nilai rupiah yang kita punya. Terakhir kali Bank Indonesia mengeluarkan pecahan Rp. 2.000 menjelang lebaran. Keluarnya pecahan dua ribu rupiah menyebabkan makin terpuruknya nilai tukar rupiah. Terpuruk dalam arti nilai yang kita punya sudah tidak seberharga dulu. Lahirnya Rp. 2000 mengikis pula dengan hadirnya nilai-nilai rupiah kecil seperti koin Rp. 50, 100, maupun Rp. 500. Bahkan nilai-nilai kecil tersebut di bank tertentu kadang di tolak jika ingin menyetornya (fakta dari beberapa keluhan  suara pembaca diharian Ibu Kota).

Hal ini di perparah pula dengan sudah bergantinya nilai tukar rupiah pecahan Rp. 50, 100, maupun Rp. 200 yang kini berganti fungsi menjadi permen. Yah permen, tapi perlu di ingat bahwa tidak semua orang suka dengan permen. Dan parahnya lagi, permen itu tidak bisa dijadikan alat tukar yang sah untuk transaksi pembelian.

Ya tidak bisa di pungkiri jika kita pergi berbelanja ke mini market ataupun supermarket,  kita menjadi semacam 'dipaksa' untuk menerima kembalian permen.  Dengan dalih tidak ada uang kecil maka pecahan nilai tukar rupiah kecil pun berubah jadi permen yang sering kali tidak kita makan sama sekali alias di buang. Artinya rupiah kita sudah tidak dihargai lagi di negeri sendiri. Dari beberapa pengalaman yang pernah penulis alami, seringkali minimarket yang kini menjamur hampir di pelosok perumahan selalu mengembalikan kembalian uang kecil dalam bentuk permen. Ini menjadi semacam pemerasan terselubung yang dilakukan, walau memang kalau di telusuri pasti mereka juga tidak mau disalahkan karena tidak adanya nilai kecil. Bayangkan saja jika nilai tukar di bawah Rp. 500 semisal kembalian Rp. 265  yang seharusnya di kembalikan dalam bentuk rupiah akan berubah fungsi menjadi dua buah permen. Nah yang Rp. 65 kemana? mending kalau permennya kita makan? nah kalau enggak? Tapi kalau kita bertransaksi misalnya Rp. 95.115, pasti akan terjadi pembulatan menjadi Rp. 95.200 dan yang kembalian Rp. 300 akan di berikan dalam bentuk permen. Nah ini gimana? ini memang pemerasan terselubung karena mau tidak mau kita akan menerima permen, alias mereka sebenarnya menjual permen, hanya saja tidak masuk dalam struk.

Bukan persoalan permen atau nilai yang tidak seberapa, akan tetapi ini menjadi menyebalkan karena permen bukanlah nilai tukar yang sah di Indonesia ini. Memang harus diakui tidak semua minimarket mengembalikan dalam bentuk permen, akan tetapi hampir sebagian besar melakukan praktek tersebut. Lantas dimana keadilan buat konsumen? apabila sewaktu-waktu kita membayarnya dalam bentuk permen dari kembalian minimarket ataupun supermarket tersebut akankah diterima? ini seharusnya menjadi PR bagi YLKI untuk melindungi konsumen-konsumen kita.

Namun satu acungan jempol saya berikan untuk 'Indomaret' karena dengan cerdas bekerjasama dengan Bank Mandiri telah mengeluarkan Indomaret card dimana buat penulis pribadi sangat bermanfaat karena tidak perlu di pusingkan dengan kembalian permen. Dan tentu saja nilai rupiah yang kita keluarkan sesuai dengan struk yang ada. Memang kita harus deposit dulu dengan sejumlah uang untuk transaksi, akan tetapi fair dan adil karena jumlah yang kita keluarkan toh sesuai dengan nilai struk yang ada. Dan untuk minimarket-minimarket lain semoga saja menyusul, karena buat apa punya member yang harus di perpanjang jika kembalian kita juga tetap saja ditukar dengan permen.

Semoga saja kedepannya nilai rupiah kita akan lebih di hargain lebih oleh bangsanya sendiri, atau solusi cerdas adalah berbelanjalah ke warung-warung terdekat.

Friday, November 20, 2009

CHINA SUPER SERIES 2009; BERMAIN DI KANDANG MACAN, PEMAIN INDONESIA BERGUGURAN

Layaknya bermain di kandang macan, pemain-pemain Indonesia yang turut serta dalam ajang tutup tahun China Super Series 2009 mulai berguguran. China sebagai tuan rumah merajai di semua nomor,  Sementara Indonesia yang mewakilkan di 4 nomor yakni tunggal putra dan putri, ganda campuran dan ganda putra praktis tidak dapat berbicara banyak. Apalagi saingannya cukup ketat. Hadirnya pemain-pemain Korea selatan juga menjadikan persaingan di semua nomor semakin ketat.

Di nomor ganda putra, Indonesia yang mengirimkan wakilnya secara penuh, kini tidak menyisakan satupun wakilnya di nomor tersebut. Markis Kido/Hendra Setiawan di babak kedua yang berlangsung kemarin juga di buat tidak berdaya setelah berhadapan dengan pemain non unggulan Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee (TPE) dengan melalui pertandingan 3 set. Markis/Hendra menyerah dengan 19-21, 21-11 dan 15-21.  Kegagalan serupa juga di raih Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan yang harus bertekuk lutut atas Zhendong Guo/Chen Xu (CHN) dengan dua set langsung 17-21 dan 19-21. Sementara itu pemain muda yang sempat melejit M. Ahsan/Bona Septono juga harus menyerah dari Hong Ling Chen/Yu Lang Lin (TPE) dengan 15-21 dan 18-21. Dengan demikian Indonesia tidak satupun mewakilkan wakilnya di nomor ganda putra.

Di nomor tunggal putri, nasib serupa juga di alami satu-satunya wakil Indonesia yang melangkah ke babak kedua Maria Kristin Yulianti.  Maria menjadi satu-satunya wakil Indonesia di babak kedua setelah rekannya Adriyanti Firdasari kandas di babak pertama. Maria di taklukkan oleh pemain tuan rumah Wang Shixian dengan 13-21 dan 13-21. Kegagalan Maria sekaligus melengkapi kegagalan pekan sebelumnya di Hongkong Super Series atas Salakjit Ponsana (THA).  Maria Kristin jarang di turunkan di Super Series karena terlilit cedera.  Sampai Saat ini tunggal putri Indonesia masih belum bisa berbicara banyak.

Namun kegagalan dua nomor tersebut sedikit terobati setelah dua wakil tunggal putra Indonesia yakni Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso melangkah ke perempat final. Namun di perempat final, keduanya sudah harus bertemu pemain tuan rumah unggulan kedua dan ke empat. Sony Dwi Kuncoro akan ditantang oleh Chen Jin dan Simon Santoso akan berhadapan dengan Lin Dan.  Di babak kedua Sony Dwi Kuncoro menang atas Arvind Bhat (IND) dengan dua set langsung dengan 21-15 dan 21-16. Sementara itu Simon Santoso melangkah ke perempat final dengan bersusah payah setelah mengalahkan Carl Baxter (ENG) dengan 14-21, 21-12 dan 21-18.

Indonesia juga masih menyisakan satu wakilnya di perempat final nomor ganda campuran dengan pemain yang baru di pasangkan Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana Natsir. Devin Sebelumnya berpasangan dengan Lita Nurlita sedangnan Lilyana Natsir berpasangan dengan Nova Widianto. Lawan Devin/Lilyana di perempat final adalah pasangan tuan rumah Nan Zhang/Zhao Yunlei.

Monday, November 16, 2009

HONGKONG SUPER SERIES 2009; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR

Satu-satunya wakil Indonesia di final turnamen Yonex Hongkong Super Series 2009 pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal meraih gelar setelah di taklukkan pemain non unggulan yang sedang naik daun Robert Meteusiak/Nadiezda Costiuczky (POL) dengan dua set langsung. Meski sempat unggul di set pertama dengan 10-7, namun pasangan Polandia mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 10-10 dan berbalik unggul menjadi 10-11. Namun Nova/Lilyana yang sebentar lagi mau di ceraikan pasangannya mampu mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul kembali dengan 18-15 bahkan terlebih dahulu unggul 20-18. Namun pasangan Polandia tidak mau menyerah begitu saja dan mampu mengejar ketertinggalan hingga unggul 20-22 sekaligus memenangi set pertama.

Memasuki set kedua, kedudukan Nova/Lilyana sangat tidak menguntungkan karena bermain dibawah tekanan, dan akhirnya Nova/Lilyana harus puas menjadi runner up Hongkong Super Series 2009 dengan 16-21.

Hasil selengkapnya :

1. WS : Wang Yihan (CHN) beat Jiang Yanjiao (CHN) 21-13, 21-15

2. XD : Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczky (POL) beat Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) 22-20, 21-16

3. MS : Lee Chong Wei (MAS) beat Peter Heog Gade (DEN) 21-13, 13-21 dan 21-16.

4. WD : Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) beat Du Jing/Yu Yang (CHN) 16-21, 21-19 dan 21-12

5. MD : Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) 13-21, 21-15, 21-8

Saturday, November 14, 2009

INDONESIA PASTIKAN SATU TEMPAT DI FINAL

Hongkong Super Series -  Indonesia memastikan diri mendapatkan satu tempat di final setelah pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir menang atas He Hanbin/Yu Yang (CHN) dengan rubber set. Kepastian tiket final di peroleh Indonesia setelah lawan Nova/lilyana di Semifinal adalah pemain Indonesia pemenang antara Hendra A Gunawan/Vita Marissa dan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet yang saat berita ini di turunkan masih bertanding.

Di perempat final,  Unggulan ketiga Nova/Lilyana melibas permainan He Hanbin/Yu Yang (CHN) yang juga dua pekan sebelumnya di kalahkan di semifinal Prancis Super Series.  Meski di set pertama pertahanan China cukup alot, akan tetapi set kedua dan set ke tiga sepenuhnya menjadi milik Nova Lilyana.  Nova/Lilyana melangkah ke semifinal dengan 19-21, 21-9 dan 21-9.

Sementara itu Indonesia juga meloloskan satu pasangan ganda putra ALvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang mengandaskan impian Markis/Hendra dengan dua set langsung.  Alvent/Hendra melangkah ke semifinal dengan skor 21-11 dan 21-18. Lawan Alvent/Hendra berikutnya adalah ganda kuat Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Di perempat final Jung Jae Sung/Lee Yong Dae menjungkalkan permainan Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan rubber set 17-21, 21-16 dan 21-16.

Di nomor tunggal putra, 'rising star' Dyonisius Hayom Rumbaka asal Club Djarum gagal ke semifinal setelah di kalahkan Bao Chun Lai (CHN) dengan 15-21 dan 15-21.  Tunggal putra lainnya Simon Santoso masih bertanding dengan Peter Heog Gade (DEN).

Thursday, November 12, 2009

HONGKONG SUPER SERIES ; FRANS/PIA KALAHKAN UNGGULAN 1

Kejutan terjadi di partai ganda campuran antara pemain Indonesia dengan pemain Korea Selatan. Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet berhasil menjungkalkan unggulan pertama asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung dengan dua set langsung.  Kemenangan ini menjadi suatu harapan baru bagi Indonesia untuk melapisi pemain ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir yang sebentar lagi akan di cerai.

Permainan Frans/Pia sangat gemilang karena berhasil menekan permainan ganda kuat Korea tersebut, sehingga tidak kelihatan kalah kelas. Pia Zebadiah yang sebelumnya bermain di nomor tunggal akhirnya di pasangkan dengan Frans Kurniawan untuk bermain di nomor ganda campuran, dan hasilnya meski baru beberapa kali bermain cukup menggembirakan meski belum juara.  Di Set pertama Frans/Pia berhasil menekan permainan ganda Korea dan menang dengan 21-19. Memasuki set kedua kedudukan Frans/Pia langsung melesat jauh meninggalkan Korea dan sempat unggul 14-5 sebelum akhirnya ganda Korea berhasil meraih angka demi angka sampai pada kedudukan 18-18. Keadaan ini tidak membuat Frans/Pia patah semangat justru memacu dirinya untuk bermain tenang. Akhirnya set kedua di meanangkan oleh Frans/Pia dengan kemenangan 21-19, sekaligus melangkah ke perempat final untuk bertemu dengan rekan senegaranya Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang terlebih dulu lolos ke perempat final setelah mengandaskan Chen Hung Ling/Chou Chia Chi (TPE) dengan 21-18 dan 21-15.

Sementara itu ‘rising star’Dyonisius Hayom Rumbaka juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Yu Hsin Hsieh (TPE) dengan kemenangan mudah 21-13 dan 21-9.  Namun disayangkan sekali di perempat final Dyonisius sudah bertemu Bao Chun Lai(CHN) yang tentu saja diatas kertas baik tekhnik dan pengalaman Bao Chun Lai lebih unggul.

Sementara itu ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan ganda putra Indonesia saat berita ini diturunkan masih belum bertanding.

HONGKONG SUPER SERIES 2009; PEMAIN INDONESIA MULAI BERGUGURAN

Hari kedua turnamen Hongkong Super Series 2009 di warnai dengan mulai bergugurannya pemain-pemain Indonesia. Pemain-pemain Indonesia dibuat tidak berdaya dalam perebutan meraih babak 16 besar. Di nomor tunggal putra, Indonesia hanya menyisakan Taufik Hidayat dan Simon Santoso yang pada hari ini harus berjuang untuk meraih tiket perempat final. Taufik Hidayat melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Eric Pang (NED) dengan 21-19 dan 21-15, sementara itu Simon Santoso menang WO atas Lee Tsun Seng (MAS). Namun sayang sekali kedua pemain Indonesia ini harus bertemu di babak kedua untuk meraih tiket perempat final.

Sementara itu Sony Dwi Kuncoro harus gagal melangkah ke babak kedua setelah di taklukkan pemain non unggulan Tanongsaak Saensomboonsok (THA) dengan rubber set.  Kelihatan sekali jika Sony Dwi Kuncoro keteteran menghadapi Tanongsak. Di set pertama Sony di buat tak berdaya dengan 13-21. Memasuki set kedua Sony juga harus beberapa kali ketinggalan angka dari Tanongsak, namun set kedua dapat dimenangkan Sony dengan skor tipis 21-19. Memasuki set ketiga, kedudukan kembali di pegang oleh Tanongsak, dan set ketiga menjadi kunci kekalahan Sony dengan 16-21. Kegagalan yang sama juga di raih oleh pemain Djarum Andre Kurniawan Tedjono yang harus takluk dari unggulan ke 7 Tien Minh Nguyen (VIE) dengan 16-21 dan 15-21. Namun kegagalan dua tunggal putra dapat terobati dengan keberhasilan Dyonisius Hayom Rumbaka yang berhasil menaklukkan unggulan ke 8 Bonsaak Ponsana (THA) dengan straight set 22-20 dan 21-19. Dyonisius adalah pemain yang merangkak dari babak kualifikasi, sehingga kemenangan ini pun menjadi lebih berarti.

Tunggal Putri

Satu-satunya tunggal putri yang lolos ke babak kedua adalah Maria Febe Kusumastuti (CJ) setelah menaklukkan Xing Aiying (SIN) dengan 14-21, 21-14 dan 21-19. Keberhasilan pemain asal Club Djarum tersebut tidak diikuti oleh pemain pelatnas. Maria Kristin Yulianti dan Adriyanti Firdasari langsung tersingkir di babak pertama. Sementara itu Fransisca Ratnasari yang merangkak dari pemain kualifikasi juga harus tersingkir dari tangan Zhou Mi (HKG).

Maria Kristin Yulianti peraih medali perunggu olimpiade Beijing 2008 gagal melangkah ke babak kedua setelah takluk dari Salakjit Ponsana (THA) dengan rubber set. Di set pertama Maria mampu menang dengan 21-16, akan tetapi memasuki set kedua Salakjit yang juga kerap kali menyulitkan pemain China berhasil merebutnya dengan kedudukan 18-21. Memasuki set ketiga perolehan angkanya cukup ketat, namun Maria kurang tepat menempatkan bola sehingga set ketiga ditutup dengan 21-23 untuk kemenangan Salakjit.  Tunggal putri Indonesia Lainnnya, Adriyanti Firdasari dibuat tidak berdaya dengan 10-21 dan 13-21 atas Wang Xin (CHN), Sedangkan Fransisca harus mengakui keunggulan Zhou Mi (HKG) dengan 19-21 dan 18-21.

Di nomor ganda putra Indonesia meloloskan empat wakilnya di babak kedua, setelah M. Ahsan/Bona Septono dan Flandy/Chandra Wijaya gagal melangkah ke babak kedua. Ke empat pasang pemain Indonesia yang lolos ke babak ke dua adalah Markis Kido/Hendra Setiawan, Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi, Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan dan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan.

Jadwal pertandingan hari ini akan dimulai pukul 12.00 waktu setempat.

Wednesday, November 11, 2009

HONGKONG SUPER SERIES 2009; TURNAMEN AKHIR TAHUN YANG BERTABUR BINTANG

Hongkong Super Series 2009 yang berlangsung sejak  9-15 November 2009 merupakan salah satu turnamen akhir tahun yang penuh bintang. Pemain-pemain Top dunia berlaga di turnamen ini. China mengeluarkan kekuatanya secara penuh, meski di ganda putra pasangan terkuat China mundur dari turnamen ini, akan tetapi Lin Dan merupakan daya tarik tersendiri di sektor tunggal putra. Sementara itu Korea Selatan yang sering kali absen di beberapa turnamen, kali ini juga memastikan diri menurunkan pemain-pemain kuatnya . Di Sektor tunggal putra Park Sung Hwan yang sering kali juga merepotkan pemain-pemain Indonesia, juga turut berlaga di turnamen ini menjadi unggulan ke 6. Sementara ganda putra Jung Jae Sung/Lee Yong Dae juga memastikan diri di turnamen ini.  Pasangan ganda putra terkuat Korea tersebut seringkali mempecundangi ganda terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Sementara di sektor ganda campuran Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung juga turut ambil bagian di turnamen ini. Pasangan ganda campuran Korea tersebut terkenal memiliki stamina yang kuat, terutama Lee Yong Dae, meski bermain rangkap di nomor ganda putra dan ganda campuran, akan tetapi memiliki stamina yang bagus.

Sementara itu Lee Chong Wei (MAS) yang merupakan unggulan 1 juga turut ambil bagian di turnamen ini setelah di turnamen Denmark Super Series dan Prancis Super Series absen. Kehadiran Chong Wei tentu saja menambah semarak pertandingan ini, mengingat pemain-pemain kelas dunia hampir seluruhnya bermain, termasuk juga tunggal putra Indonesia non pelatnas Taufik Hidayat yang juga turut hadir di turnamen ini sebagai unggulan ke 5. Meski stamina dan pola permainan Taufik sudah menurun tajam, akan tetapi Taufik masih merupakan daya tarik tersendiri di turnamen ini.

Dinomor ganda campuran, Indonesia juga mengirimkan Nova Widianto/Lilyana Natsir yang akan segera di pisahkan pasca turnamen HOngkong Super Series. Namun demikian, keduanya tetap menjadi harapan Indonesia untuk meraih gelar.  Di nomor tunggal putri, Maria Kristin Yulianti yang selama ini banyak di dera cedera, juga turut ambil bagian, meski saat ini Maria ranking dunianya terlempar cukup jauh ke posisi 76  akibat jarang bermain, namun di peringkat super series sendiri  Maria berada di ranking 57 minggu ini.

Dari drawing yang ada, pemain-pemain Indonesia sudah harus saling bunuh di babak awal, terutama di nomor ganda putra dan ganda campuran.  Bahkan di nomor ganda campuran, seluruh pemain Indonesia berada di satu pul, sehingga kesempatan untuk terjadi All Indonesian Final tidak pernah ada, sementara di nomor ganda putra, masih bernasib lebih baik, karena ada di dua pul, yaitu pul atas dan pul bawah masing-masing mewakilkan wakilnya.

Di hari pertama, pasangan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita langsung terjungkal dari pasangan ganda campuran Chen Hung Ling/Chou Chia Chi (TPE) dengan skor tipis 21-23 dan 20-22. Sedangkan Nova/Lilyana melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Chen Zhiben/Zhao Yunlei (CHN) dengan 21-17 dan 21-12.  Sementara itu nomor ganda campuran lainya, Hendra A GUnawan/Vita Marissa akan berhadapan dengan Frans Kurniawan/PIa Zebadiah di babak kedua. Jadwal pertandingan hari ini adalah mempertandingkan nomor ganda putra, ganda putri, tunggal putra dan tunggal putri.

Monday, November 2, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA RAIH DUA GELAR

Indonesia berhasil meraih dua gelar dalam turnamen Prancis Super Series yang berakhir semalam melalui ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan di nomor tunggal putra Taufik Hidayat harus puas untuk menjadi runner up di turnamen ini.

Kepastian kemenangan Nova/Lilyana diraih setelah pasangan tersebut menundukkan pemain non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan cukup mudah. Pasangan Nova/Lilyana hanya membutuhkan 20 menit untuk menghentikan permainan Hendra/Vita dengan 21-7 dan 21-7. Gelar ini adalah merupakan gelar super series kedua di tahun 2009 untuk pasangan Nova/Lilyana setelah sebelumnya pernah meraih di Malaysia Super Series Januari silam.

Satu  lagi gelar di raih dari Markis Kido/Hendra setiawan atas musuh bebuyutannya Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong (MAS) dalam pertandingan tiga set. Memang secara mental, pemain Malaysia tersebut seringkali mampu menurunkan mental pemain-pemain Indonesia melalui tingkah lakunya. Namun kali ini Marki/Hendra tidak mau di pecundangi hingga menang dengan 15-21, 21-15 dan 21-14.

Hasil selengkapnya :

1. XD : Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Hendra A Gunawan/Vita Marissa (INA) 21-7 dan 21-7

2. WS : Wang Yihan (CHN) beat Wang Lin (CHN) 21-9 dan 21-12

3. WD : Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) beat Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-8

4. MS : Lin Dan (CHN) beat Taufik Hidayat (INA) 21-6, 21-15

5. MD : Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) 15-21, 21-15 dan 21-14

Sunday, November 1, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN SATU GELAR

Indonesia memastikan satu gelar di turnamen Prancis Super Series 2009 setelah terjadi All Indonesian Final. Indonesia memastikan satu gelar melalui Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil menekuk musuh bebuyutannya He Hanbin/Yu Yang (CHN) dalam pertandingan yang cukup ketat. Kerap kali bertemu menyebabkan kedua pasangan sudah saling mengetahui kelemahan masing-masing. Namun dewi fortuna berpihak ke pasangan Indonesia sehingga Nova/Lilyana mampu melibas permainan lawan.  Di set pertama perolehan angka keduanya berlangsung saling kejar mengejar. Meski sempat unggul 19-16 atas pasangan China, akan tetapi He Hanbin/Yu Yang mampu mengejar ketertinggalan menjadi 19-19 kemudian kejar mengejar angka pun terjadi hingga set pertama di tutup untuk kemenangan pasangan China. Nova/Lilyana menyerah dengan 25-27.

Memasuki set kedua, pasangan Nova/Lilyana selalu mempimpin perolehan angka.  He Hanbin/Yu Yang tidak mampu mengembangkan permainan hinggak menyerah dari tangan Nova/Lilyana. Set kedua ditutup 21-14, memasuki set penentuan keadaan berbalik, pasangan China unggul terlebih dahulu hingga kedudukan 6-9. Namun Nova/Lilyana mampu mengejar ketertinggalan hingga berbalik memimpin dan menutup set kedua dengan kemenangan 21-17. Langkah Nova/Lilyana di final akan bertemu dengan sesama rekan mantan penghuni pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang berhasil mengalahkan pasangan China lainnya Tao Jiaming/Zhang Yawen dengan straight set.

Pasangan Hendra/Vita melangkah ke final dengan cukup gemilang.  Hendra/Vita menekuk pemain China yang belum lama di pasangkan dengan 22-10 dan 21-17 sekaligus membuka peluang untuk menjadi juara.

Menghadapi Nova/Lilyana yang lebih diunggulkan, Vita marissa yang sebelumnya juga pernah berpasangan dengan Nova kemungkinan akan mampu memberikan perlawanan yang cukup berarti. Namun apapun hasilnya, Indonesia telah mengamankan satu gelar di nomor ganda campuran.

Sementara itu tunggal putra Taufik Hidayat, ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan dan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii saat berita ini di turunkan masih belum bertanding.

Saturday, October 31, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; FIRDA GAGAL, INDONESIA DI KEPUNG CHINA

Satu-satunya wakil Indonesia di tunggal putri Adriyanti Firdasari gagal melangkah ke semifinal setelah di tundukkan Yao Jie (NED) dengan rubber set di turnamen Prancis Super Series 2009. Sebenarnya kedudukan kedua pemain cukup berimbang, hanya saja faktor lucky berada di tangan Yao, sehingga Firda gagal melangkah ke semifinal. Di set pertama dengan penuh percaya diri Firda mampu memimpin perolehan angka hingga berhasil merebut set pertama denga21-18. Memasuki set kedua Yao Jie berhasil memaksakan rubber set dengan 19-21. Memasuki set penentuan meski sempat memimpin perolehan angka, akan tetapi Firda akhirnya terkejar dan kembali takluk dengan 15-21 sekaligus memupus harapan Indonesia untuk mewakilkan Firda di semifinal.

Kegagalan serupa juga diraih pasangan ganda putra M. Ahsan/Bona Septono. Pasangan ganda putra yang diharapkan mampu menggantikan seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan tersebut takluk dari Mathias Boe/Cartsen Mogensen(DEN) dengan rubber set. 21-18, 12-21 dan 15-21.

Namun demikian, Indonesia masih mewakilkan wakilnya di beberapa nomor. Namun pemain-pemain Indonesi yang berhasil lolos ke semifinal sudah di kepung pemain China. China mendominasi di semua nomor, nama besar China agaknya menjadi kunci kemenangan mereka. Di nomor tunggal putra, pemain Indonesia non pelatnas Taufik Hidayat meski harus terseok di perempat final, namun mampu meraih kemenangan atas Chen Long (CHN) dengan 22-20 dan 21-15. Lawan Taufik berikutnya di semifinal adalah pemain veteran Denmark Peter Heog Gade yang di perempat final berhasil menekuk Bao Chun Lai(CHN). Kans Taufik untuk bertemu Lin Dan di final masih terbuka lebar.

Di nomor ganda putri, pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii juga melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl (DEN) dengan skor ketat 21-19, 18-21 dan 22-20. Namun sayang sekali di semifinal, pasangan Indonesia di tantang Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) yang diatas kertas mampu mengatasi permainan Nitya/Greys.  Sedangkan di nomor ganda putra, Indonesia masih memiliki satu wakilnya Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Moh Zakry Abdul Latief/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (MAS) dengan mudah. Markis/Hendra menekuk pemain Malaysia dengan 21-11 dan 21-17. Lawan Markis/Hendra di semifinal adalah Sun Junjie/Tao Jiaming(CHN).

Sementara itu di nomor ganda campuran, Indonesia berpeluang menciptakan All Indonesian final, setelah di semifinal Indonesia mewakilkan dua wakilnya. Namun demikian, ini bukan perkara yang mudah karena lawan keduanya di semifinal adalah pemain-pemain kuat China. Nova Widianto/Lilyana Natsir di semifinal harus bertemu dengan musuh bebuyutannya He Hanbin/Yu Yang (CHN). sedangkan Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang juga berhasil melangkah ke semifinal juga harus berhadapan dengan pemain China lainnya Tao Jiaming/Zhang Yawen.

Friday, October 30, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; FIRDASARI KALAHKAN TINE RASMUSSEN

Satu-satunya tunggal putri Indonesia yang ikut berlaga di Prancis Super Series 2009 Adriyanti Firdasari melangkah ke perempat final setelah di babak kedua berhasil mengalahkan Tine Rasmussen (DEN) dengan rubber set, sekaligus membalas kekalahan atas Tine Rasmussen di perempat final Denmark Super Series 2009 pekan lalu.  Keberhasilan Firda sekaligus membuka peluang tunggal putri untuk dapat melangkah lebih jauh, mengingat calon lawan Firda di perempat final juga memiliki skill yang setara. Firdasari mengalahkan Tine dengan 21-13, 13-21 dan 21-11.  Lawan Firda berikutnya adalah pemenang antara Ella Diehl (RUS) dengan Yao Jie (NED).

Sementara itu duel sesama pemain Indonesia di ganda campuran terjadi antara Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan Frans Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet dan Nova Widianto/Lilyana Natsir dengan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita.  Dengan pengalaman yang dimilikinya Hendra A GUnawan/Vita Marissa berhasil mengalahkan juniornya Frans Kurniawan/Pia Zebadiah dengan dua set langsung 21-12 dan 21-18. Sementara itu Nova Widianto/Lilyana Natsir harus bersusah payah untuk menghentikanpermainan Devin Lahardi/Lita Nurlita. Di set pertama perebutan angka cukup ketat. Namun set pertama berhasil di raih oleh Nova/Lilyana dengan 25-23. Memasuki set kedua, meski kedudukan juga berimbang, namun Nova/Lily menang pengalaman sehingga set kedua pun di menangkan oleh pasangan ini dengan 21-17 sekaligus menutup harapan Devin/Lita untuk melangkah ke perempat final. Pekan lalu langkah Nova/Lilyana terhenti di perempat final di Denmark Super Series, semoga saja kali ini berhasil meraih hasil yang lebih baik.

Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat menang mudah atas M. Hafiz Hashim (MAS) dengan 21-12 dan 21-17. Meski sempat terseok-seok untuk melangkah ke babak kedua, namun kali ini perjalanan Taufik di babak kedua lebih baik dibanding babak pertama. Namun sayang sekali kemenangan Taufik tidak di ikuti oleh juara Denmark Super Series 2009 Simon Santoso. Simon Takluk dari Jan O Jorgensen (DEN) yang pekan lalu di kalahkan Simon di semifinal Denmark Super Series. Simon takluk dengan dua set langsung 15-21 dan 12-21. Sementara itu satu wakil tunggal putra Indonesia lainnya Sony Dwi Kuncoro, saat ini masih bertanding menghadapi Bao Chun lai (CHN).

Di nomor ganda putra Markis Kido /Hendra Setiawan saat ini juga sedang bertanding menghadapi Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (JPN) dengan kedudukan Markis/Hendra ketinggalan set pertama 16-21.

Thursday, October 29, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; FIRDASARI MELANGKAH KE BABAK KEDUA

Pasca Denmark Super Series 2009 pekan lalu dimana Indonesia hanya meraih satu gelar melalui tunggal putra Simon Santoso, kini pemain-pemain Indonesia yang sebelumnya juga tampil di Denmark Super Series kembali berlaga di Prancis Super Series. Di Prancis Super Series 2009 ini tantangannya lebih besar karena pemain-pemain top China juga hadir dan berlaga di sini. Pemain sekelas Lin Dan, Bao Chun Lai, juga tunggal putri semacam  Lu Lan yang permainannya sudah menurun juga turut ambil bagian di turnamen ini.

Bagi Indonesia ini merupakan tantangan tersendiri, mengingat turunnya pemain-pemain China otomatis membuat kejuaraan ini makin bergengsi karena tantangan yang dihadapi juga semakin besar. Namun sayang sekali, Korea kembali absen di turnamen ini.

Di tunggal putra, Lin Dan di unggulkan di tempat pertama di tempel oleh Peter Heog Gade (DEN) dan Chen Jin (CHN). Sedangkan di bagian putri Wang Lin (CHN) pemain muda China menjadi unggulan pertama di susul oleh Zhou Mi (HKG) yang merupakan pemain senior asal China.  Di hari pertama kejuaraan Prancis Super Series, pemain-pemain Indonesia masih belum menemui hambatan yang cukup berarti. Firdasari ditunggal putri berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Larisa Griga (UKR) dengan dua set langsung 21-16 dan 21-16, namun sayang sekali langkah Firda kembali menemui hambatan setelah di babak kedua harus kembali bertemu dengan Tine Rasmussen (DEN) yang pekan lalu mengalahkannnya di perempat final Denmark Super Series.  Sedangkan di nomor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat dan Simon Santoso juga melangkah ke babak kedua.

Monday, October 26, 2009

DENMARK SUPER SERIES 2009; SIMON SANTOSO JUARA

Simon Santoso menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil melangkah ke final turnamen Denmark Super Series 2009 bahkan menjadi satu-satunya penyelamat muka Indonesia setelah menjadi juara di turnamen ini. Meski kekuatan yang turun di Denmark Super Series khususnya dari China tidak penuh bahkan Koreapun tidak menurunkan wakilnya, akan tetapi hal ini tidak berhasil dimanfaatkan oleh pemain-pemain Indonesia.

Nova Widianto/Lilyana Natsir bahkan harus tersingkir di perempat final. Kegagalan demi kegagalan yang di raih oleh pemain Indonesia sedikit banyak mempengaruhi semangat penulis untuk menuliskan apa yang terjadi di turnamen bulutangkis. Di beberapa turnamen terakhir, bahkan penulis sendiri tidak antusias untuk mengikuti setiap turnamen, mengingat minimnya perolehan prestasi Indonesia. Meski tiap hari memantau turnamen yang sedang berlangsung, hal ini belum mampu mendongkrak semangat penulis untuk kembali menulis berita bulutangkis.

Memang kegagalan demi kegagalan para pemain Indonesia sedikit banyak membuat kecewa penulis yang merupakan penggemar bulutangkis tanah air. Akan tetapi penulis harus berpikir lebih jernih bahwa inilah yang terbaik dari pemain-pemain Indonesia. Harapannya semoga dibawah kepemimpinan Joko Santoso, bulutangkis Indonesia dalam tahun-tahun mendatang akan semakin terdongkrak dan meningkat. Regenerasi yang baik dan hubungan yang harmonis antara pemain dan pelatih serta pengurus menjadi kunci utama bagi kemajuan bulutangkis nasional.

Melihat sepak terjang pemain Indonesia di turnamen Denmark Super Series, di nomor tunggal putri, Firdasari terhenti di perempat final setelah di kalahkan oleh Tine Rassmusen (DEN) yang pada akhirnya juga menjadi juara di turnamen ini setelah mengalahkan Wang Yihan (CHN) dengan rubber set. Firda yang di prediksi mampu ke final, akhirnya harus terhenti. Sementara itu di nomor ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal di perempat final dari pasangan baru China Tao Jiaming/Zhang Yawen yang akhirnya ditumbangkan pasangan tuan rumah di perempat final melalui Joachim Perrson/Christina Pederson.

Di ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan yang merupakan unggulan 1 juga harus menyerah dari tangan pemain tuan rumah Mathias Boe/Cartsen Mogensen dengan cukup mudah 6-21 dan 19-21. Kekalahan cukup menyakitkan juga diraih Sony Dwi Kuncoro setelah harus menyerah dari pemain non unggulan Marc Zwiebler (GER) dengan rubber set. Dilihat dari perjalanan Sony dari babak awal, memang tergolong tidak mulus. Dibabak pertama ia harus berjibaku untuk dapat mengalahkan Dicky Palyama (NED) setelah dipaksa bermain tiga set. Sedangkan babak kedua dan perempat final kemenangan Sony cukup mudah. Sayang sekali di semifinal harus tumbang dari pemain German dengan 10-21, 21-16 dan 15-21.

Berbeda dengan Sony, perjalanan Simon Santoso yang akhirnya menjadi juara tergolong mulus di turnamen ini. Simon tidak kehilangan satu set pun. Ketika memasuki babak Final, Simon dengan penuh percaya diri berhasil mengalahkan debut Marc Zwiebler dengan membungkamnya secara mudah. Simon menjadi juara setelah mengalahkan Marck dengan 21-14 dan 21-6 sekaligus mengobati kerinduan Indonesia akan raihan juara.

Turnamen berikutnya yang akan di ikuti oleh pemain-pemain Indonesia adalah Prancis Super Series yang akan berlangsung 27 Oktober 2009 sampai dengan 1 November 2009. Diturnamen Prancis Super Series akan lebih besar tantangannya karena dari seeding yang ada, China menurunkan kekuatannya secara penuh. Semoga saja Indonesia mampu meraih gelar di turnamen Prancis Super Series.

Friday, October 23, 2009

DENMARK SUPER SERIES 2009; PEMAIN INDONESIA MULAI BERGUGURAN

Babak kedua turnamen Denmark Open Super Series 2009 di warnai dengan tumbangnya pemain-pemain Indonesia di beberapa nomor. Di nomor ganda campuran, pasangan Hendra A Gunawan/Vita Marissa gagal menembus perempat final setelah di jungkalkan oleh pemain Polandia Robert Mateuziak/Nadiezda Kostiuczyk dengan dua set langsung.  Meski Hendra/Vita merupakan unggulan ke 5 akan tetapi di lapangan mereka tidak mampu bermain baik, sehingga harus kalah dengan skor telak 15-21 dan 13-21.

Kegagalan yang sama juga di raih oleh ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii yang secara mengejutkan di taklukkan oleh ganda putri Macau Dan Zhang/Zhibo Zhang dengan melalui pertandingan rubber set. Di set pertama secara meyakinkan pasangan Indonesia memimpin perolehan angka dengan 21-13.  Memasuki set kedua, pertahanan Nitya/Greys yang seringkali longgar setelah menang di set awal, di set kedua merupakan tantangan karena perolehan angkannya cukup ketat. Set kedua dimenangkan oleh pasangan Macau dengan 19-21. Memasuki set penentuan, Indonesia tertinggal jauh dan harus menyerah dengan 14-21.

Indonesia juga gagal menempatkan 2 wakilnya di nomor ganda campuran setelah pasangan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki dan M. Ahsan/Bona Septono takluk dari lawannnya masing-masing. Rian/Yonathan harus mengakui keunggulan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) yang juga merupakan unggulan kedua dengan skor yang ketat 21-16, 19-21 dan 19-21. Sedangkan M. Ahsan/Bona Septono dengan mudah dipatahkan oleh pemain tuan rumah Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan dua set langsung. Ahsan/Bona menyerah dengan 16-21 dan 10-21.

Di nomor tunggal putri, Adriyanti Firdasari melangkah ke perempat final dengan cukup cemerlang. Firda melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Elizabeth Can (ENG) dengan dua set langsung 21-15 dan 21-12. Lawan Firda selanjutnya adalah Tine Rassmusen (DEN) yang juga merupakan unggulan ke 2. Menghadapi Tine jelas bukan persoalan mudah bagi Firda , apalagi Tine bermain di kandang sendiri tentu saja percaya dirinya akan lebih tinggi.  Sementara itu di nomor tunggal putra, pemain Indonesia juga masih melangkah mulus ke perempat final hari ini. Simon Santoso tanpa kesulitan menekuk Aravind Bhat (IND) dengan 21-17 dan 21-12 sedangkan Sony Dwi Kuncoro melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Petr Koukal (CZE) dengan skor 21-17 dan 21-16. Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso berada di pool yang berbeda, sehingga kesempatan untuk meraih all Indonesian Final masih terbuka.

Dinomor ganda campuran Indonesia masih menyisakan Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang dengan mudah melangkah ke perempat final. di nomor ganda putra dan putri Indonesia tinggal menyisakan satu wakilnya. Di nomor ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan harus berjuang sendirian setelah dua pasang ganda putra Indonesia tumbang lebih dulu. Sedangkan di nomor ganda putri, pasangan Shendy Puspa Irawaty/Meiliana Jauhari juga harus berjuang sendirian setelah Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii tumbang.

Babak perempat final hari ini akan dimulai pukul 17.00 waktu setempat.

Wednesday, October 21, 2009

BULUTANGKIS; BERHARAP GELAR DI DENMARK SUPER SERIES 2009

Perjalan perbulutangkisan Indonesia yang kian hari tidak memberikan hasil yang memuaskan membuat Indonesia harus realistis untuk mematok target yang harus di raih. Di penghujung tahun 2009 dari sisa Super Series yang dimainkan, Indonesia masih bisa berharap gelar dari Denmark Super Series yang sudah berlangsung sejak 20 Oktober 2009 sampai dengan 25 Oktober 2009.

Dari tim yang sudah masuk, China tidak menurunkan wakilnya dengan kekuatan penuh, dan Korea pun tidak menurunkan wakilnya sehingga ini adalah peluang yang cukup bagus bagi Indonesia untuk meraih gelar, meski kekuatan-kekuatan bulutangkis juga sudah merata di setiap negara. Malaysia dan tuan rumah Denmark akan menjadi calon lawan yang kuat bagi tim Indonesia. Di nomor ganda putri, unggulan nomor satu Eei Hui CHin/Wong Pei Tty (MAS) akan menjadi lawan kuat bagi Greys/Nitya maupun Shendy/Meiliana. Sedangkan di ganda putra pasangan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) masih menjadi lawan yang cukup disegani bagi ganda terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.

Di nomor ganda campuran, pasangan tuan rumah Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl merupakan musuh bebuyutan bagi Nova/lilyana yang seringkali mempecundangi permainan Nova/Lilyana. Peluang justru berada di nomor tunggal putra dan putri. Di nomor tunggal putra, Lin Dan (CHN) dan Lee Chong Wei (MAS) absen dari turnamen ini. Sehingga praktis lawan kuatnya cuma di tangan tuan rumah Peter Heog Gade, meski tidak boleh juga meremehkan kekuatan lawan lainnya. Di nomor tunggal putri, satu-satunya wakil Indonesia, Adriyanti Firdasari di prediksi akan melangkah mulus hingga perempat final untuk bertemu dengan Tinne Rassmusen (DEN). Firda sedang berada pada kondisi yang cukup fit, sehingga kemungkinan melangkah hingga ke final pun masih terbuka lebar, mengingat lawan-lawannya tidak setangguh jika kekuatan China turun semua.

Semoga saja kai ini Indonesia mampu meraih gelar yang maksimal. amien.

Saturday, September 26, 2009

YONEX JAPAN OPEN SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN SATU GELAR

Indonesia bisa bernafas lega dan memastikan meraih satu gelar di turnamen Jepang Super Series 2009 setelah terjadi All Indonesian Final di nomor ganda putra.  Gelar ini dipastikan setelah Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke final setelah menekuk rekan senegaranya Alven Yulianto/Hendra A Gunawan dengan 21-17 dan 21-15.  Markis Kido/Hendra Setiawan memastikan diri ke final dan akan berhadapan dengan rekan senegaranya lainnya. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke final setelah memupuskan harapan Tony Gunawan/Howard Bach (USA) dengan pertandingan tiga set. Ketinggalan set pertama tidak membuat permainan Rian/Yonathan patah semangat. Mereka mampu mengembalikan keadaan, dan merebut set kedua dan ketiga sekaligus memastikan diri menyusul seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan ke final. Rian/Yonathan menang atas Tony Gunawan/Howard Bach 15-21, 21-17 dan 21-17.


Sukses yang sama juga di raih Taufik Hidayat yang mengalahkan rekan senegaranya Simon Santoso dengan rubber set. Meski langkah Simon di turnamen ini cukup gemilang, namun akhirnya kandas ditangan Taufik Hidayat.  Dari catatan, Simon berhasil mengalahkan Lee Chong Wei (MAS) yang juga merupakan unggulan satu dan juga Sony Dwi Kuncoro. Taufik menang atas Simon dengan 13-21, 21-12 dan 21-18.


Namun kesuksesan dua wakil Indonesia tersebut gagal di ikuti oleh ganda Campuran yang juga gagal menciptakan All Indonesian Final. Dua wakil Indonesia harus gagal dari lawan masing-masing. Hendra A Gunawan/Vita Marissa kandas atas Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravichitcaikul (THA) dengan dua set langsung dengan 18-21 dan 16-21. Sementara Nova Widianto/Lilyana Natsir juga kandas dari Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN) juga dengan dua set langsung. Nova/Lilyana menyerah dengan 18-21 dan 12-21.  Di nomor ganda putri, Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii juga gagal ke final setelah tidak mampu melanjutkan permainan akibat cedera. Meski berhasil mengacak-acak pertahanan Ma Jin /Wang Xiaoli, namun set kedua dan ketiga akhirnya harus menyerah dengan 21-18, 14-21, dan 10-17.

YONEX JAPAN OPEN SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN DUA TEMPAT DI FINAL

Indonesia memastikan dua tempat di final setelah terjadi All Indonesian Semifinal di nomor tunggal dan ganda putra.  Bahkan di nomor ganda putra berpeluang terjadi All Indonesian Final jika saja pasangan ganda putra Indonesia lainnya mampu menaklukkan lawannya. Di nomor tunggal putra, Simon Santoso melangkah ke semifinal setelah mengalahkan rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro dengan 21-16 dan 21-17. Di semifinal Simon akan bertemu dengan Taufik Hidayat yang juga melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Park Sung Hwan (KOR) dengan rubber set. Taufik berhasil mengalahkan pemain veteran asal Korea dengan bersusah payah. Sempat kehilangan set pertama, Taufik mampu bangkit di dua set berikutnya. Taufik menang dengan 12-21, 28-26 dan 21-15.

Sementara itu ganda putra juga terjadi All Indonesian semi final antara Markis Kido/Hendra Setiawan dengan Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra melangkah ke semifinal setelah menaklukkan Hwang Ji Man/Shin Baek Cheol (KOR) dengan dua set langsung. Markis/Hendra menang dengan 21-13 dan 21-19. Lawan Markis/Hendra adalah Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang berhasil melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) dengan 21-19, 12-21 dan 21-16. Sedangkan ganda putra lainnya Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke semifinal setelah mengalahkan M. Zakry Abdul Latief/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (MAS) dengan 25-23, 16-21 dan 21-10.

Kesuksesan yang sama juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa  dan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii untuk melangkah ke semifinal. Namun kesuksesan tersebut gagal diikuti oleh ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang berhasil ditekuk pemain tuan rumah Miyuki Maeda/Satoko Suetsune  dengan 19-21 dan 10-21, dan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita yang harus mengakui keunggulan Joachim Fischer NIelsen/Christina Pedersen (DEN) dengan tiga set. Devin lita kalah dengan 21-19, 9-21 dan 9-21.

Friday, September 25, 2009

YONEX JAPAN SUPER SERIES 2009; SIMON SANTOSO TUMBANGKAN LEE CHONG WEI

Setelah Firdasari di tunggal putri berhasil menumbangkan unggulan pertama Zhou Mi di hari pertama, kini giliran Simon Santoso yang berhasil menumbangkan unggulan pertama di sektor tunggal putra. Simon secara mengejutkan berhasil menumbangkan unggulan pertama asal Malaysia Lee Chong Wei dengan rubber set. Kunci kemenangan Simon berada di ketenangan dalam bermain. Di set pertama Simon yang selalu ketinggalan angka harus mengakui keunggulan Chong Wei dengan 19-21. Akan tetapi memasuki set kedua dan ketiga yang menjadi milik Simon, Simon berhasil mempecundangi permainan Lee Chong Wei dan menang dengan 21-15 dan 21-19 sekaligus memastikan diri satu tempat di semifinal setelah di perempat final Simon bertemu dengan Sony Dwi Kuncoro yang di babak kedua berhasil menumbangkan Chen Long (CHN) dengan 21-19, 15-21 dan 21-14. Sukses yang sama juga diraih Taufik Hidayat yang mengalahkan Andrew Smith (ENG) dengan 21-17 dan 21-18. Sementara itu Firdasari gagal meneruskan kejayaannya setelah di babak pertama berhasil menumbangkan unggulan pertama. Firdasari takluk dari Nicole Grether (GER) dengan 21-15, 19-21 dan 25-27.

Indonesia juga meloloskan tiga wakilnya di sektor ganda campuran ke perempat final. Devin Lahardi/Lita Nurlita menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tanpa kesulitan lolos ke perempat final setelah lawannya mundur. Sementara itu Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke perempat final setelah menumbangkan pemain tuan rumah Takeshi Kamura/Koharu Yonemoto dengan 21-7 dan 21-8. Di bagian lain, ganda campuran non pelatnas Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa berhasil menekuk unggulan kedua Zheng Bo/Ma Jin (CHN) dengan rubber set. Hendra/Vita berhasil mengalahkan pasangan China dengan 11-21, 21-9, 21-17.

Di nomor ganda putra, Indonesia juga meloloskan tiga wakilnya ke perempat final. Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke perempat final setelah menumbangkan pasangan gado-gado USA/Indonesia Halim Haryanto/Flandy Limpele dengan 21-12 dan 21-7. Pemain Pelatnas lainnya Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke perempat final setelah mengalahkan rekan senegaranya M. Ahsan/Bona Septono dengan 21-15 dan 21-19. Satu wakil lagi adalah Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan. Alvent/Hendra menang atas Sung Hyun Ko/Yii Go Kwon (KOR) dengan 21-18 dan 23-21. Namun sayang sekali keberhasilan ketiga wakil Indonesia tersebut gagal diikuti ganda putra Indonesia Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi. Luluk/Joko tumbang dari Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) dengan 14-21 dan 20-22.

Di nomor ganda putri, dua wakil Indonesia masih melangkah ke perempat final. Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Petya Nedelcheva/Anastasia Rusikh (BUL/RUS) dengan 21-15, 18-21 dan 21-15. Sementara Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari melangkah ke perempat final setelah menumbangkan pasangan tuan rumah Sizhuka Matsuo/Mami Naito dengan 17-21, 21-14 dan 21-13.

Thursday, September 24, 2009

BULUTANGKIS ; BERHARAP PADA JEPANG SUPER SERIES 2009

Posisi Bulutangkis Indonesia yang sudah tidak begitu diperhitungkan lagi di kancah dunia, menyebabkan target yang dibebankan pada pemain juga semakin realistis. Menurunkan wakilnya di turnamen Jepang Super Series 2009 yang berlangsung dari 22 - 27 September 2009, Indonesia berharap ada keajaiban di turnamen ini dengan meraih gelar. Apalagi kalau di lihat dari peta kekuatan lawan. Mundurnya pemain-pemain kuat China dan Korea di nomor ganda merupakan peluang Indonesia untuk dapat meraih gelar. Meski masih ada unggulan kuat terutama di nomor tunggal putra.

Indonesia menurunkan wakilnya di semua nomor. DItunggal putri Indonesia hanya menurunkan Adriyanti Firdasari. Sementara di tunggal putra masih ada Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan pemain non pelatnas Taufik Hidayat.  Di nomor ganda putra M. Ahsan/Bona Septono, Markis/Hendra, Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi, Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan, Chandra/Rendra. Sementara di nomor ganda putri masih mempercayakan Nitya Khrisinda Mahesawari/Greysa Polii dan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari. Sementara untuk nomor ganda campuran pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pelapisnya Devin Lahardi/Lita Nurlita masih menjadi andalan Indonesia.

FIRDASARI BUAT KEJUTAN

Hari pertama turnamen bulutangkis Jepang Super Series, Firdasari tunggal putri Indonesia berhasil membuat kejutan setelah menumbangkan unggulan pertama asal Hongkong Zhou Mi dalam pertandingan tiga set dengan 21-17, 18-21 dan 21-18. Keberhasilan ini diharapkan membuat Firda makin percaya diri dan mampu melangkah hingga babak yang lebih tinggi. Di babak 16 besar Firdasari akan bertemu Nicole Grether (GER).

Sementara itu sukses yang sama juga di raih oleh tunggal putra Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat dan SImon Santoso kebabak kedua. Namun sayang sekali lawan yang harus di hadapi Simon di babak kedua adalah Lee Chong Wei (MAS) yang juga merupakan unggulan pertama.

Sementara itu Indonesia memastikan meloloskan Devin Lahardi/Lita Nurlita di perempat final setelah di babak kedua yang akan berlangsung hari ini, calon lawannya Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) mundur dari turnamen ini.

Wednesday, September 9, 2009

FILM JADUL : PERTARUNGAN DI GOA SILUMAN




JUDUL FILM        : PERTARUNGAN DI GOA SILUMAN

SUTRADARA       : IMAM PUTRA PILIANG

PRODUSER          : GORDHAN PS

PRODUKSI           : PT. JAKARTA PRIMA METROPOLITAN FILM

TAHUN PROD    : 1989

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : ENNY BEATRICE, MUSTAFA KAMAL, PIET PAGAU, RUDY WAHAB, RACHMAT KARTOLO, ROBERT SANTOSA, NADIA KASIM

SINOPSIS :

Alang Surat (Mustafa Kamal) adalah pendekar yang baru saja turun gunung dan pergi mengembara untuk menegakkan keadilan. Ditengah perjalanan Alang Surat tertarik dengan suara seorang perempuan yang sedang membaca ayat suci Al Quran di sebuah Goa.  Akhirnya Alang Surat sampailah di goa yang dimaksud dan bertemu dengan gadis yang sedang membaca ayat suci Al Quran tersebut. Akhirnya diketahui kalau gadis tersebut bernama Suharna (Enny Beatrice) anak dari Alimin (Robert Santosa). Kedatangan Alang Surat tidak disukai oleh Alimin akhirnya keduanya pun berkelahi dan dilerai oleh Suharna. Suharna yang juga tidak suka dengan watak ayahnya akhirnya pun ikut lari menghindari Alimin bersama dengan Alang Surat.

Dalam pelariannya Alang Surat dan Suharna bertemu dengan Diana(Nadia Kasim). Akhirnya ketiganya pun bahu membahu menumpas kejahatan.  Di dunia persilatan sedang gempar memperebutkan peti  Pusaka Matasan yang berisi peta harta karun dan ilmu silat.  Kisah perebutan peti Matasan berawal dari pemiliknya (Rahmat Kartolo) yang dibunuh oleh Alam Dian (Rudy Wahab), Alang Abang (Piet Pagau) dan Alimin (Robert Santosa). Karena tidak mendapat keberadaan Peti Matasan, maka akhirnya pemilik peti tersebut dibunuh. Istri dan 2 anaknya akhirnya di tawan dan dibawa pergi oleh ketiganya.

Alang Surat, Suharna dan Diana akhirnya ke markas Alang Abang dan Alam Diah untuk menumpas kejahatan mereka. Ketika berhasil membunuh Alam Diah, di dalam tempat persembunyiannya, Diana dan Alang Surat menemukan seorang wanita yang terikat dan ditawan. Setelah membebaskan wanita tersebut, akhirnya Diana pun kaget. Karena ternyata Diana adalah anak dari wanita tersebut yang juga merupakan istri dari pemilik sah peti Matasan. Diana dikenali sebagai anaknya dari tanda yang ada di lengannya.

Kemudian secara bersama-sama mereka pun mencari Suharna yang terpisah dari Diana dan Alang Surat. Ketika bertemu dengan Suharna, Alang Surat membuka lengan Suharna yang ternyata juga ada tanda lahirnya. Akhirnya Ibu dan kedua anaknya pun bertemu. Namun belum lagi rasa kaget Suharna usai, tiba-tiba muncullah siluman ular Alang Abang yang ingin membunuh mereka. Tapi Alang Surat lebih sigap dan akhirnya Alang Abang berhasil dibunuhnya.

Diakhir kisah, Peti Pusaka Matasan pun akhirnya ditemukan, dan setelah dibuka ternyata di peti terdapat tiga buah benda yang terdiri dari Peta harta Karun yang akhirnya dipegang Diana, Kitab Ilmu Silat yang diberikan pada Suharna dan terakhir adalah Kitab Suci Alquran yang dipegang oleh Alang Surat. Akhirnya merekapun berpisah, namun sebelum berpisah, Suharna yang jatuh hati pada Alang Surat akhirnya mengikutinya untuk pergi bersama.

****



Ceritanya memang tergolong biasa-biasa saja, akan tetapi setting dimana suting dilakukan kalau gak salah di sudut keraton lama Yogyakarta, turut memperindah film ini. Kita akan dibawa untuk menelusuri jejak sejarah dimana masih ada keraton dengan lorong-lorongnya yang konon saat pembangunan tidak menggunakan semen, akan tetapi hanya menggunakan pasir dan sem

BARRY PRIMA & DEVI IVONE DALAM FILM "RAJAWALI DARI UTARA"




JUDUL FILM        : RAJAWALI DARI UTARA

SUTRADARA       : KARIM SA

PRODUCER         : HANDI MULYONO

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH FILM

TAHUN PROD    : 1990

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BARRY PRIMA, DEVI IVONE, YOSEPH HUNGAN, WINGKY HARUN, RUDY WAHAB, EDDY S, JONATHAN, PANJI DHARMA, ISKANDAR

SINOPSIS :

Kidang Telangkas (Barry Prima) adalah seorang pendekar yang tinggal di sebuah gua.  Merasa aneh, Nawangsih (Dewi Ivone) yang pernah di tolongnya dari percobaan pemerkosaan oleh penjahat akhirnya bertanya kepada gurunya ki Bantrang (Wingky Harun). Nawangsih menjadi murid Ki Bantrang setelah disuruh oleh Kidang Telangkas atau dikenal juga dengan Rajawali dari Utara.  Hanya Ki Bantranglah yang tahu siapa  Kidang Telangkas sebenarnya dan kenapa tinggal di gua. Akhirnya Ki Bantrang menceritakan pada Nawangsih bahwa Kidang Telangkas sebenarnya telah memiliki seorang anak dan istri yang mati dibunuh oleh kakak seperguruannya Kida Paksa (Yoseph Hungan).

Sementara itu di Giling Wesi, Gandamana yang menguasai daerah tersebut berbuat semena-mena terhadap warga, merampok, membunuh dan memperkosa gadis yang ditemuinya. Gandamana juga merupakan murid dari Kida Paksa. Pada saat yang bersamaan munculla Kida Paksa palsu yang merampok harta orang-orang kaya kaki tangan Gandamana dan membagi-bagikan hasil rampokannya pada orang-orang yang melarat. Mengetahui munculnya Kida Paksa palsu membuat geram Gandamana dan menyuruh anak buahnya untuk mencari Kida Paksa palsu di pelosok daerahnya. Sementara itu Kida Paksa palsu semakin merajalela merampok dan membunuh anak buah Gandamana yang tentu saja semakin membuat geram mereka.

****



Nawangsih turun gunung dan ikut membantu mencari keberadaan Kida Paksa yang dicari-cari oleh Kidang Telangkas. Didalam perjalanan ketika sedang berhenti disebuah warung, Nawangsih bertemu anak buah Gandamana yang sedang mencari Kida Paksa.  Hal ini membuat Nawangsih ikut tertarik untuk terlibat mencari Kida Paksa, walaupun tidak tahu bahwa Kida Paksa yang dimaksud adala Kida Paksa palsu yang sebenarnya adalah Kidang Telangkas. Dalam sebuah perkelahian bertemulah Kida Paksa Palsu dengan Nawangsih.  Nawangsih berhasil melukainya namun Kida Paksa palsu berhasil lolos. Nawangsih tidak tinggal diam, kemudian ia terus mengejar kemana larinya Kida Paksa palsu dan akhirnya bertemulah mereka yang pada akhirnya Nawangsih tahu siapa jatidiri Kida Paksa palsu yang sebenarnya. Keduanya akhirnya sepakat untuk menuju Giling Wesi ke perguruan Elang Putih tempat dimana Ki Damar tinggal.

Disanalah mereka menyusun rencana untuk menyelidiki kaki tangan Ganda Mana yang berilmu tinggi. Maka disuruhlah Nawangsih untuk meminta bantuan pada Ki Bantrang. Namun didalam perjalanan Nawangsih ditangkap oleh anak buah Gandamana dan diserahkan pada gurunya, Kida Paksa.  Mengetahui Nawangsih di tangkap oleh Gandamana, Kidang Telangkas yang telah bersama dengan Ki Bantrang akhirnya membagi tugas. Kidang Telangkas langsung ke Giling Wesi sedangkan Ki Bantrang menuju perguruan Elang Putih untuk bertemu dengan Ki Damar. Bersama-sama Ki Bantrang dan anak buah Ki Damar menyusul Kidang Telangkas ke tempat persembunyian Kida Paksa untuk menyelamatkan Nawangsih. Namun sayang sekali Kidang Telangkas terlambat, Nawangsih mati terbunuh oleh Kida Paksa ketika sedang mempertahankan kehormatannya.

Sedangkan Kida Paksa dan Kidang Telangkas akhirnya menyelesaikan dendam diantara keduanya. Mereka bertarung sengit untuk membalaskan sakit hatinya masing-masing.  Akhirnya Kidang Telangkas berhasil membunuh Kida Paksa.

***



Masih dengan film laga Barry Primanya, tetep ser

Monday, August 17, 2009

KEJUARAAN DUNIA BULUTANGKIS 2009; NOVA/LILYANA GAGAL PERSEMBAHKAN GELAR

Pasangan pemain bulutangkis Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal mempersembahkan gelar setelah lagi-lagi kandas dari tangan Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl (DEN) dengan dua  set langsung. Nova/Lilyana kalah secara mental dari pemain Denmark yang beberapa pertemuan terakhir selalu mengalahkannya. Ditangan pasangan Denmark tersebut Nova/Lilyana kandas dengan skor 13-21 dan 17-21. Perolehan Nova/Lilyana di final sudah merupakan perolehan terbaik, apalagi pasca turnamen ini pasangan Nova/Lilyana akan di ceraikan.

Sementara itu China berhasil meraih empat gelar di turnamen Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009 yang berlangsung di Hyderabad India tersebut.

Hasil selengkapnya :

1.  MS : Lin Dan (CHN) beat Chen Jin (CHN) 21-18 , 21-16

2. XD : Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl (DEN) beat Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) 21-13 dan 21-17

3. WD : Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) beat Cheng Zhu/Zhao Yunlei (CHN) 17-21, 21-16 dan 21-17

4. WS : Lu Lan (CHN) beat Xie Xingfang (CHN) 23-21, 21-12

5. MD : Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat Lee Yong Dae /Jung Jae Sung (KOR) 21-18, 16-21 dan 28-26

Sunday, August 16, 2009

KEJUARAAN DUNIA BULUTANGKIS 2009; INDONESIA TEMPATKAN NOVA/LILYANA DI FINAL

Prediksi terjadi all Indonesian Final ditunggal putra meleset. Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro gagal menembus final setelah di kalahkan oleh pemain-pemain China. Di laga pembuka Taufik Hidayat yang berhadapan dengan Chen Jin kalah jauh. Ia harus mengakui keunggulan Chen Jin yang secara fisik memang lebih kuat di bandingkan dengan Taufik Hidayat. Meski sempat memberi perlawanan ketat di set pertama namun di set kedua tidak mampu membalikkan keadaan, bahkan Taufik harus bertekuk lutut pada Chen Jin di set kedua. Strategi yang di pakai Taufik mampu dibaca lawan, dan Chen Jin mencoba bermain agresif dengan smash-smashnya sehingga dengan mudah Taufik kalah. Taufik tunduk dengan 16-21, dan 6-21.

Sementara itu Sony Dwi Kuncoro juga takluk dari tangan Lin Dan (CHN).  Namun demikian Sony patut diacungi jempol karena memberikan perlawanan yang ketat pada Lin Dan sehingga Sony mampu memaksakan rubber set pada Lin Dan.  Di set pertama Sony tidak mampu mengungguli permainan Lin Dan sehingga harus kehilangan set pertama dengan 14-21. Memasuki set kedua, Sony kembali bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 21-13. Di set penentuan, Sony kalah dari Lin Dan dan menyerah dengan 15-21. Dengan demikian tunggal putra tidak menyisakan wakilnya di final.

Satu-satunya wakil Indonesia di final adalah Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil mengandaskan Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN) dengan tiga set. Nova/Lilyana menang dengan 21-18, 14-21 dan 21-18. Lawan Nova/Lilyana di final adalah Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl (DEN) yang melangkah ke final setelah mengandaskan unggulan pertama Lee Yong Dae / Lee Hyo Jung (KOR) dengan 18-21, 21-9 dan 21-18.

Saturday, August 15, 2009

KEJUARAAN DUNIA BULUTANGKIS 2009; SONY TAKLUKKAN LEE CHONG WEI, SIMON SANTOSO TUMBANG

Perjalanan Taufik Hidayat di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009 yang berlangsung di Hyderabad India masih belum menemui hambatan. Selangkah lagi taufik menapak jejaknya ke final setelah sebelumnya di perempat final Taufik menjegal permainan Jan O Jorgensen (DEN) dengan pertandingan dua set langsung. Meski sempat mendapat perlawanan ketat dari Jorgensen, namun Taufik yang lebih di unggulkan mampu melibas permainannya dengan skor tipis 21-19 dan 21-19.

Di semifinal Taufik akan di tantang unggulan ke2 Chen Jin (CHN). Chen Jin melangkah ke semifinal setelah di perempat final mengalahkan harapan Indonesia Simon Santoso. Namun Simon Santoso yang sudah lama menghuni pelatnas tidak mampu menaklukkan ketangguhan Chen Jin sehingga dengan mudah Simon takluk dan dipaksa menyerah dengan skor cukup mudah 10-21 dan 13-21. Chen Jin akan bertemu Taufik Hidayat yang masih berambisi untuk meraih juara dunia kembali.

Di nomor ganda campuran, satu-satunya wakil Indonesia Nova Widianto/lilyana Natsir berhasil melangkah ke babak semifinal setelah menumbangkan wakil tuan rumah Diju Vi/Jwala Gutta dengan dua set langsung. Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak menemui kesulitan untuk menundukkan pemain tuan rumah tersebut, karena memang telah diantisipasi sebelumnya. Nova/Lily unggul dengan 21-16 dan 21-14. Lawan Nova/Lilyana di semifinal adalah Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN) yang berhasil melangkah ke semifinal setelah mengandaskan ganda campuran China He Hanbin/Yu Yang dengan skor 21-10 dan 21-17.

Sony Dwi Kuncoro melengkapi kesuksesan tunggal putra dengan 'mengganyang' Lee Chong Wei (MAS) dalam pertandingan tiga set.  Sony berhasil menundukkan unggulan pertama dari Malaysia tersebut. Ketenangan Sony Dwi Kuncoro mampu membuahkan hasil gemilang. Sony menang atas Lee Chong Wei dengan 2116, 14-21 dan 21-12. Di semifinal Sony akan bertemu dengan pemenang antara Lin Dan (CHN) vs Peter Heog Gade (DEN) yang saat berita ini diturunkan masih bertanding.

Friday, August 14, 2009

KEJUARAAN DUNIA 2009; MARIA KRISTIN TUMBANG, TUNGGAL PUTRA MELENGGANG MULUS

Dari ajang kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009, Indonesia meloloskan satu ganda campuran Nova Widianto/lilyana Natsir ke perempat final. Nova/Lily melangkah ke perempat final setelah di babak ketiga mengalahkan pasangan Koo Kien Kit/Ng Hui Lin (MAS) dengan dua set langsung. Nova/Lilyana yang di unggulkan di tempat kedua tanpa kesulitan melibas permainan pemain Malaysia tersebut dalam tempo 29 menit dengan 21-15 dan 21-19. Lawan Nova/Lilyana di perempat final adalah pemenang antara Diju V/Jwala Gutta (IND) vs Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczyk Namun sayang sekali kemenangan Nova/Lilyana gagal diikuti Juniornya Devin Lahardi/Lita Nurlita. Devin/Lita dengan mudah takluk dari tangan Thomas laybord/Kamilla Rytter Juhl (DEN). Menghadapi pemain jangkung dari Denmark tersebut Devin/Lita dibuat tidak berkutik. Devin/Lita dengan mudah dipatahkan permainannya oleh pasangan Denmark dengan skor 9-21 dan 9-21.

Sementara itu Indonesia tidak menyisakan wakilnya di nomor ganda putra setelah satu-satunya wakil yang tersisa Yonathan Suryatama dasuki/Rian Sukmawan takluk dari Mohd Zakry Abdul Latif/Mohn FairuzizuanMohd Tazari (MAS) dengan dua set langsung. Yonathan/Rian menyerah dengan 14-21 dan 17-21 sekaligus mengakhiri kiprahnya di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009 di Hyderabad India. Di nomor tunggal putri, Maria Kristin Yulianti harus menelan pil pahit atas kekalahannya dari Pi Hongyan (FRA). Meski Maria telah mengantisipasi, namun pertahanan Maria dengan mudah di jebol lawan. Di unggulkan di tempat ke 8, Pi Hongyan mampu menjegal permainan Maria dan dengan mudah Maria takluk dengan 13-21 dan 14-21.

Di bagian ganda putri Shendy Puspa Irawaty/Meiliana Jauhari gagal melangkah keperempat final setelah dikandaskan pemain China Ma Jin/Wang Xiaoli. Permainan Shendy/Meiliana tidak dapat berkembang sehingga dengan mudah dipatahkan oleh lawan. Shendy/Meiliana menyerah dengan 16-21 dan 14-21. Sementara ganda putri lainnya Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii saat berita ini diturunkan masih belum bertanding. Nitya/Greys menemui lawan tangguh Du Jing/Yu Yang (CHN) yang merupakan pasangan kuat peringkat 5 dunia saat ini.

Di tunggal putra, Taufik Hidayat dan Simon santoso melangkah ke perempat final setelah di babak ketika menekuk lawannya masing-masing. Taufik hidayat unggulan ke 4 Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009 berhasil melibas permainan Yu Hsin Hsieh (TPE) dengan dua set langsung 21-15 dan 21-19. Lawan Taufik di perempat final adalah Jan O Jorgensen (DEN). Diatas kertas Taufik akan mampu mengalahkan pemain Denmark tersebut. Sementara itu tunggal putra lainnya Simon Santoso juga melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Kenichi Tago (JPN) dengan 2 set langsung. Simon menang mudah 21-10 dan 21-12.  Taufik Hidayat dan Simon Santoso berpeluang bertemu di semifinal jika diperempat final perjalanan mereka mulus. Dibagian lain, Sony Dwi Kuncoro masih belum bertanding saat berita ini diturunkan. Sony akan menghadapi wakil tuan rumah Anand Chetan. Jika Sony lolos dari Anand Chetan maka lawan Sony di perempat final adalah Lee Chong Wei (MAS) yang sudah melangkah ke perempat final terlebih dahulu.

Thursday, August 13, 2009

KEJUARAAN DUNIA BULUTANGKIS 2009; MARIA KRISTIN TANTANG PI HONGYAN, FIRDASARI TUMBANG

Di hari ketiga Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009 pemain-pemain tunggal putra Indonesia masih perkasa dan mampu melewati lawan-lawannya.  Taufik Hidayat melangkah mulus setelah dengan mudah mengalahkan pemain non unggulan Mathieu Lo Yi Ping (FRA) dalam waktu 30 menit dengan skor 21-17 dan 21-15. Taufik Hidayat yang berambisi meraih gelar juara dunia yang kedua kalinya tersebut melangkah dengan mudah ke babak ketiga. Di babak selanjutnya, Taufik akan bertemu dengan unggulan ke 9 Yu Hsing Hsieh (TPE). Keberhasilan Taufik Hidayat diikuti pula oleh tunggal putra Indonesia lainnya Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso.

Di unggulkan di tempat ke 6 Sony Dwi Kuncoro yang bermain di lapangan 4 menekuk permainan Przemyslaw Wacha(POL) dengan skor mudah 21-12 dan 21-13. Lawan Sony berikutnya adalah pemenang antara Anand Chetan (IND) vs Stilian Makarski (BUL). Sementara itu tunggal putra Indonesia Simon Santoso dipaksa untuk bermain rubber set setelah di set pertama berhasil mengalahkan lawannya Wong Zi Liang Derek (SIN). Meski unggul di set pertama namun set kedua pertahanan Simon kendur sehingga lawan mampu menyamakan kedudukan. Simon menang dengan 21-13, 19-21 dan 21-16.  Lawan Simon berikutnya adalah Kenichi Tago (JPN).

Sukses yang sama juga di raih tunggal putri andalan Indonesia Maria Kristin Yulianti. Maria Kristin menang mudah atas Lianne Tan (GER) dengan 21-11 dan 21-11.  Di babak ketiga Maria Kristin akan di tantang Pi Hongyan (FRA) yang juga merupakan unggulan ke 8. Menurut Maria Kristin seperti komentarnya yang dikutip dari situs jejaring sosial Facebook, Pi Hongyan merupakan batu sandungan pertama bagi Maria. Kesuksesan Maria Kristin gagal di ikuti oleh Adriyanti Firdasari yang dibuat tidak berkutik oleh Lu Lan (CHN). Pertemuan ketiganya sudah 3 kali namun untuk ketiga kalinya pula Firda harus menelan pil pahit dengan dikalahkan Lu Lan. Sempat unggul di set pertama dengan 11-8, namun peluang ini tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Firda selain karena bola-bola Lu Lan yang memang susah. Firda Takluk dengan 17-21 dan 8-21.

Di ganda putra tumpuan Indonesia M. Ahsan/Bona Septono langsung takluk dari Zhendong Guo/Chen Xu(CHN) dalam pertandingan 3 set. Meski bersaing ketat di set pertama dan berhasil memenanginya, namun di set kedua dan ketiga  pasangan Indonesia tersebut kalah telak.  Ahsan/Bona menyerah dengan 24-22, 10-21 dan 9-21. Namun kegagalan Ahsan/Bona di bayar oleh pasangan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan yang berhasil mengalahkan Valeri Atraschenkov/Georgiy Natarov (UKR) yang hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menyudahi permainan. Yonathan/Rian menang mudah dengan 21-6 dan 21-6.

Di sektor ganda putri, dua pasangan Indonesia juga melangkah mulus ke babak berikutnya. Shendy Puspa Irawaty/Meiliana Jauhari harus berjibaku untuk dapat memenangkan pertandingan dengan Chew Yen Fong/Hing Yau Moi (MAS) dengan pertandingan 3 set.  Shendy/Meiliana harus rela kehilangan set pertama dengan 14-21. Memasuki set kedua, pemain Indonesia pun bangkit dan berhasil memenangi pertandingan dengan 21-13 dan 21-18 sekaligus memastikan diri melangkah ke babak ketiga. Lawan berikutnya yang akan di hadapi adalah unggulan ke 6 Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN). Menghadapi pasangan China, Shendy/Mei harus dapat meredam permainan mereka. Meski sama-sama baru bermain di profesional, namun Shendy/Mei diharapkan mampu meredam permainan pemain China yang kuat tersebut. Sementara itu ganda putri lainnya Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii juga melangkah ke babak ketiga setelah dipaksa bermain 3 set melawan Shizuka Matsuo/Mami Naito (JPN) dengan 19-21, 21-15 dan 21-12. Pasangan Jepang memang terkenal ulet sehingga mampu membuat Nitya/Greys kewalahan di set pertama.

Wednesday, August 12, 2009

KEJUARAAN DUNIA 2009; FIRDASARI MENGAWALI LANGKAH DENGAN MULUS

Tunggal putri Adriyanti Firdasari melangkah mulus ke babak 32 besar menyusul Maria Kristin yang lebih dulu melangkah ke babak tersebut. Firda demikian sapaan akrabnya berhasil melangkah ke babak 32 besar setelah di babak 64 besar mengalahkan pemain non unggulan Natalie Descamps (GER) dengan 21-9 dan 21-8. Namun sayang sekali di kejuaraan Dunia bulutangkis yang berlangsung di Hyderabad India tersebut, langkah berat sudah menunggu Firda di babak 32 besar. Lawan Firda selanjutnya adalah unggulan ke 7 asal China Lu Lan.

Menghadapi Lu Lan yang lebih berpengalaman, jelas bagi Firda tidak mudah, meski Lu Lan tidaklah sekokoh tembok China namun tetap harus di waspadai dan bukan tidak mungkin Firda mampu menekuk permainan Lu Lan.

Sementara itu dua tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat dan Simon Santoso juga melangkah ke babak berikutnya menyusul Sony Dwi Kuncoro. Taufik yang diunggulkan di tempat ke 4 berhasil melangkah kebabak berikutnya setelah menekuk permainan Christian Boesigar (SUI) dengan skor 21-14 dan 21-14, sementara Simon Santoso melangkah kebabak 32 besar setelah mengalahkan Tan Yuhan (GER) dengan 22-20 dan 21-11.

Di sektor ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari menang WO atas pemain Inggris Jenny Wallwork/Gabriel White.

Di nomor ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita berhasil mengalahkan Ivan Sozonov/Anastasia Prokopenko (RUS) dengan skor 22-20 dan 21-13.

Jadwal pertandingan esok hari akan berlangsung mulai pukul 13.00 waktu setempat.

Tuesday, August 11, 2009

KEJUARAAN DUNIA 2009; PEMAIN INDONESIA MELANGKAH MULUS DI HARI PERTAMA

Kejuaraan Dunia bulutangkis 2009 yang berlangsung di Hyderabad - India memberikan peluang bagi pemain-pemain Indonesia untuk berbuat lebih banyak. Di hari pertama kejuaraan Dunia 2009, pemain Indonesia dengan mudah melangkah ke babak berikutnya setelah dibabak 64 besar berhasil mengalahkan lawan-lawannya masing-masing.

Tunggal putri tumpuan Indonesia, Maria Kristin berhasil melangkah ke babak 32 besar setelah di babak pertama mengalahkan Shopia Hansen (SWE) dengan skor telak 21-6 dan 21-2. Sedangkan di tunggal putra Sony Dwi Kuncoro juga melangkah ke babak berikutnya setelah mengalahkan Michael Lahnsteinar (AUT) dengan 21-13 dan 21-9. Sementara itu ganda putra Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan berhasil melibas permainan pemain China Chai Biaio/Liu Xiaolong dengan skor 25-23 dan 21-17.

Dihari pertama kejutan terjadi di tunggal putra dimana Bao Chunlai (CHN) berhasil ditumbangkan pemain non unggulan Dicky Palyama (NED) dengan 18-21 dan 14-21.

Dibagian lain, Nova WIdianto/Lilyana Natsir dan Taufik Hidayat baru akan bertanding esok hari.

Friday, August 7, 2009

KEJUARAAN DUNIA 2009; INDONESIA PERGI TANPA BEBAN



Kejuaraan dunia yang akan berlangsung di Hyderabad India mulai 10 hingga 16 Agustus 2009 tinggal selangkah lagi. Namun demikian PBSI tidak membebankan target yang terlalu tinggi bagi para pemain mengingat prestasi yang di raih pemain Indonesia akhir-akhir ini tidak terlalu menggembirakan bahkan nyaris bisa dibilang terpuruk. Mungkin untuk beberapa generasi Indonesia akan paceklik gelar. Kejuaraan dunia yang berjuluk Yonex Sunrise World Championship 2009 ini mengikutsertakan semua pemain top dunia dengan mengambil kejuaraan mulai dari per 64 besar di setiap nomor.

Indonesia menurunkan pemain terbaiknya namun tidak membebankan target juara yang harus di raih meski di prediksi Indonesia akan mampu berbicara banyak terutama di sektor ganda putra dan campuran melalui  Nova Widianto/Lilyana Natsir yang juga kejuaraan dunia ini adalah merupakan even terakhir bagi pasangan ini untuk berlaga, karena Lilyana dipastikan akan di pasangkan dengan pasangan baru yang lebih muda sedangkan Nova WIdianto dengan legowo member kesempatan kepada Lilyana untuk lebih berkembang dengan berpisah darinya.

Diganda putra tumpuan berada di pasangan M. Ahsan/Bona Septono, karena Markis Kido/Hendra Setiawan batal berlaga di turnamen ini setelah Markis Kido gagal melewati tes kesehatan yang di persyaratkan PBSI. Meski demikian peluang tetap ada dari pasangan muda Indonesia tersebut.

Pemain-pemain Indonesia di pastikan dalam kondisi yang fit. Pemain Indonesia yang ikut berlaga di Kejuaraan Dunia 2009 adalah :

Tunggal Putra :

  1. Taufik Hidayat

  2. Sony Dwi Kuncoro

  3. Simon Santoso


Tunggal Putri :

  1. Maria Kristin Yulianti

  2. Adriyanti Firdasari


Ganda Putra :

  1. M. Ahsan/Bona Septono

  2. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan


Ganda putrid :

  1. Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii

  2. Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari


Ganda Campuran :

  1. Nova Widianto/Lilyana Natsir

  2. Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita


Wakil-wakil Indonesia pergi tanpa beban karena memang tidak di targetkan muluk-muluk untuk menjadi juara. Meski Persaingan cukup ketat namun Indonesia masih berpeluang untuk menyumbangkan gelar. China masih menjadi musuh yang harus di waspadai karena mereka sangat unggul di nomor tunggal dan ganda putri. Sedangkan di nomor lain cukup merata.

Tunggal Putra

Ditunggal putra, tumpuan berada di Sony Dwi Kuncoro. Sony yang akhir-akhir ini prestasinya anjlok harus berjuang  sendirian di pul atas, karena dua rekan lainnya Taufik Hidayat dan Simon Santoso berada di pul bawah. Dari drawing yang dirilis, Sony di prediksi akan melangkah mulus hingga ke perempat final untuk bertemu dengan unggulan ke 1 Lee Chong Wei. Menghadapi Chong Wei, Sony yang akhir-akhir ini selalu kalah harus memasang strategi dan tidak boleh terbawa irama permainan Chong Wei. Kejuaraan dunia 2009 juga menjadi ajang balas dendam bagi Chong Wei untuk membalas atas kekalahannya di kejuaraan yang sama ditahun 2007 yang berlangsung di Malaysia. Kala itu Chong Wei kalah dari Sony di perempat final. Jika lolos dari Chong Wei di perempat final, di semifinal Sony kemungkinan akan bertemu Peter Heog Gade (DEN) ataupun Lin Dan (CHN). Menghadapi lawan-lawan yang cukup berat tersebut, Sony harus mampu bermain tenang sehingga dapat membawanya menuju final.

Sedangkan dua rekan lainnya Taufik Hidayat dan Simon Santoso yang berada di pul bawah harus berjuang ketat untuk dapat lolos hingga ke Semifinal untuk dapat bertemu pemain sesama Indonesia. Taufik Hidayat baru akan menemui lawan tangguh di perempat final dengan Park Sung Hwan (KOR) sedangkan Simon juga kemungkinan akan melangkah mulus hingga perempat final untuk dapat bertemu dengan Chen Jin (CHN). Untuk selanjutnya keduannya berpeluang untuk dapat bertemu di semifinal dan mengamankan satu tempat di final.

Tunggal Putri

Berbeda dari tunggal putra, tunggal putri yang menurunkan Maria Kristin Yulianti dan Adriyanti Firdasari agaknya peluang untuk menduduki posisi puncak cukup berat mengingat keduanya yang jarang bermain akibat cedera yang sering melilitnya. Maria Kristin baru akan menemui lawan berat di babak perenambelas besar untuk bertemu dengan Pii Hongyan (FRA). Jika berhasil lolos dari Pi Hongyan, di perempat final Maria sudah harus bertemu denan rising starnya China Wang Yihan.  Sedangkan perjuangan Firdasari sudah harus berjuang keras di babak 32 besar untuk bertemu dengan Lu Lan (CHN). Dinomor tunggal putri Indonesia tidak dapat berharap banyak mengingat materi pemain Indonesia sendiri yang masih kalah di banding Negara-negara lain.

Ganda Putra

Seperti sudah di prediksi sebelumnya, pasca mundurnya Markis Kido/Hendra Setiawan, kini tumpuan berada di tangan M. Ahsan/Bona Septono. M. Ahsan/Bona Septono diharapkan akan melangkah mulus hingga ke perempat final. Lawan yang akan di hadapi di perempat final adalah lawan tangguh Lee Yong Dae / Jung Jae Sung (KOR). Markis Kido/Hendra Setiawan seringkali kalah dari pasangan ini, namun M. Ahsan/Bona Septono yang belum pernah bertemu seharusnya mampu mengalahkan pasangan korea tersebut karena masih sama-sama muda sehingga kekuatannya pun berimbang. Jika lolos dari pasangan Korea tersebut, di semifinal kemungkinan besar dapat bertemu pasangan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS). Menghadapi anak asuh Rexy Mainaky yang kerap kali menyulitkan pemain Indonesia, M. Ahsan/Bona Septono kemungkinan akan mampu mengalahkannya mengingat secara mental keduanya lebih baik dibanding jika Markis Kido/Hendra Setiawan yang kalau bertemu dengan pemain tersebut sudah kalah secara mental duluan.

Sedangkan pasangan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan sudah harus menemui lawan tanggauh di babak 16 besar yang kemungkinan akan bertemu Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Moh Tazari (MAS). Jika lolos langkah keduanya akan mulus hingga ke semifinal. Lawan berikutnya di semifinal kemungkinan adalah Fu Haifeng/Cai Yun (CHN).

Ganda Putri

Indonesia menurunkan dua pasang di nomor ini. Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii yang prestasinya akhir-akhirnya cukup menanjak diharapkan akan mampu berbuat banyak meski di babak 32 besar sudah harus bertemu dengan unggulan ke 4 Jung Eun Ha/Kim Min Jung (KOR). Jika lolos darinya lawan berikutnya adalah pasangan kuat China DU Jing/Yu Yang. Langkah Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii kemungkinan akan terhenti hingga babak 16 besar.

Pasangan Indonesia lainnya Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang dalam beberapa turnamen tidak diturunkan akibat cedera, kejuaraan dunia 2009 yang merupakan kejuaraan pertama bagi mereka sudah harus bertemu dengan Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) dibabak 32 besar. Namun demikian pasangan Indonesia tersebut di harapkan akan mampu mengimbangi permainan pemain China tersebut dan mengalahkannya tentunya.

Ganda Campuran

Indonesia masih mengharapkan pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir untuk meraih gelar ketiganya di Kejuaraan Dunia, karena pasca kejuaraan ini, keduanya akan di paksa cerai. Nova/Lilyana kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke semifinal. Pasangan yang kini menempati unggulan kedua tersebut baru akan menemui lawan tangguh di semifinal dengan He Hanbin/Yu Yang (CHN) yang sudah berkali-kali bertemu dan saling mengalahkan. Jika langkahnya mulus hingga final, kemungkinan bertemu kembali dengan unggulan pertama Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung pun semakin terbuka untuk dapat membalaskan dendamnya atas kekalahan-kekalahan yang dialami Nova/Lily akhir-akhir ini.

Sedangkan pasangan Devin Lahardi/Lita Nurlita kemungkinan juga akan melangkah mulus hingga perempat final. Di babak perempat final keduanya baru akan menemui pasangan tangguh antara Zheng Bo/Ma Jin (CHN) maupun Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam (THA).  Jika menghadapi pasangan China, kemungkinan pasangan Indonesia tersebut akan lebih berat karena pertahanan Ma Jin yang cukup kuat dan Zheng Bo yang lebih berpengalaman. Zheng Bong adalah pemain senior yang juga pernah berpasangan dengan Gao Ling.

****



Namun demikian, meski tidak ditargetkan apapun, Indonesia patut berharap untuk dapat meraih minimal satu gelar di turnamen ini.

Thursday, July 23, 2009

MEMBUKA CAKRAWALA DUNIA DENGAN INTERNET

Buka matamu dengan internet! Melalui situs berita kita akan mendapatkan berita yang kita cari bahkan sesaat setelah kejadian atau apapun yang belum masuk di Koran atau televisi sekalipun, di Internet berita tersebut cepat sekali tersebar. Jadi gak salah kalau internet juga gerbangnya membuka dunia.

Bercerita mengenai pengalaman pertama saat berselancar dengan internet sungguh luar biasa. Yang tadinya dari gaptek hingga seperti sekarang menjadi lebih mengenal dunia melalui internet. Saat pertama kali kenal internet sekitar tahun 1998 masih dengan fasilitas dial up yang tentu saja sangat mengganggu aktivitas telepon yang sedang digunakan.  Pengalamanku dengan internet saat pertama tidak lebih dan tidak kurang adalah digunakan untuk kerjaan yang menggunakan fasilitas internet untuk mengirim email. Senang tapi gaptek juga karena aku harus belajar secara otodidak untuk bisa langsung berselancar dengan internet. Namun aktivitas tersebut aku manfaatkan sekali untuk belajar sambil bekerja yang berbuah pada pembelajaran diri sendiri untuk mengenal internet lebih jauh.

Tidak hanya itu sembari bekerja lambat laun mulailah mencuri-curi waktu kerja, tidak hanya sekedar kirim email yang menjadi rutinitas, namun lebih dari itu mulailah membuat account Yahoo Messanger. Nah ini dia, kenapa mesti Yahoo Messanger alias YM?. Ya karena dengan YM kita bisa chating, berselancar ria berhaha hihi di room. Itulah alas an utama kenapa harus membuat account di Yahoo. Singkat kata dari chating itulah aku akhirnya mendapatkan banyak teman melalui YM. Dari berhaha hihi di room yahoo, tersebutlah apa yang di namakan kopi darat alias kopdar. Saat kopi darat  kita bisa melihat dan bertatap muka secara langsung dengan teman-teman yang kita kenal melalui chating. Lucu dan gak disangka, karena karakter orang-orang yang di chatingan itu memang unik-unik, ada yang kalau di chating bercuap-cuap ria seolah-olah banyak wawasannya, namun ketika bertemu diam seribu bahasa dan tidak nyambung sama sekali, ada juga yang di chatingan jaimnya luar biasa tapi kalau pas kopdar justru ramai karenanya. Seru banget.

Stop disini? Tidak. Setelah kopdar pertama, biasanya ada kopdar-kopdar lainnya. Dan yang lebih unik tentu saja dari situlah kita bisa mendapatkan teman, tidak hanya sekedar teman numpang lewat akan tetapi menjadi teman yang sampai sekarang pun masih suka nyapa. Bahkan jodohpun didapat dari internet.

Trus kenapa juga sih mesti harus chating untuk ngedapetin temen, toh di dunia nyata juga kita bisa berkenalan dengan orang? Nah ini dia, yang perlu di jawab. Dari chating kita bisa mengenal orang itu lintas Negara. Enaknya kita bisa kenal dengan mereka, atau dengan orang Indonesia yang mungkin lagi diluar negeri dan nongkrong di room lantas kenal dan dapat menjadi teman saat pulang ke Indonesia. Itulah salah satu kehebatan dari internet, kita dapat mengenal orang lintas Negara, lintas benua.

Pengalaman Ngeblog?

Berselancar di internet tidak hanya saya gunakan untuk chating ria berhaha hihi belaka. Meningkat dari chating, mulai lah menuangkan perasaan, menuangkan roman-roman murahan yang terbuka dari lubuk hati dalam sebuah blog. Wah awal ngeblog itu berat banget. Kenapa, gak yakin banget deh kalau blog kita dibaca orang atau enggak. Pertama kali ngeblog yang berisi curahan isi hati saya buat di situs pertemanan friendster. Namun, penulis sendiri tidak yakin kalau blog yang aku bikin dibaca orang. Akhirnya pindah ke fasilitas blog gratisan ‘blogspot’ dengan masih menggunakan format isi hati sebagai isi tulisan. Wah gak seru banget tuh, apa iya sih bisa terbaca oleh orang-orang? Akhirnya aku menemukan ide barangkali saja bisa dibaca orang, akhirnya aku menuliskan tentang koleksi film, tentang film Saur Sepuh. Aku posting selesai, dan pertama kali aku kenalkan pada seorang temanku untuk dibaca. Wah tanggepannya sih katanya bagus tulisannya. Singkat cerita dari blogspot, blog penulis dipindahkan ke wordpress yang konon lebih bagus.

Nah disinilah titik balik penulis menemukan keasyikan tersendiri dengan internet. Melalui tulisan tentang Saur Sepuh, sebuah Sandiwara Radio yang terkenal tahun 80an, mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para pengunjung blog.  Akhirnya semakin banyak komentar yang masuk, semakin memacu diri untuk dapat menulis dan menulis lagi. Kali ini tulisan-tulisan yang tertuang tidak lagi curahan isi hati, akan tetapi lebih berbobot menurut aku sendiri. Kali ini ada nilai lebih yang akan diperoleh oleh pengunjung blog melalui tulisan-tulisan yang penulis tuangkan. Semakin banyak komentar masuk, semakin terpacu pula adrenalinku untuk membuat tulisan yang lebih di cari melalui situs pencarian seperti Google dan bermanfaat bagi pengunjung.

Memang blog yang aku tulis tidak fokus pada satu bidang saja, akan tetapi melebar ke olahraga Bulutangkis yang mempunyai porsi utama di blog ini. Lantas biasanya aku akan menuliskan laporan hasil pertandingan baik melalui pengamatan langsung maupun cukup dengan mengikuti live score di tournamentsofware.com, yang langsung dituangkan dalam tulisan dan diposting. Menjadi kebanggaan tersendiri ketika postinganku lebih dulu dibaca pengunjung dibanding situs berita terkenal seperti detik.com yang ternyata setelah penulis cek, beritanya belum muncul disana.

Ngeblong menjadikan pengalaman yang tidak ternilai dan membuka wawasanku kian lebar karena untuk menuangkan sesuatu dalam tulisan juga membutuhkan referensi yang didapat dari internet. Pengetahuan sudah pasti menambah, dan kita tidak gagap ketika berhadapan dengan orang. Internet selalu membuka cakrawala dunia baru yang mampu membawa kita untuk berkesempatan menjadi orang pertama untuk mengetahui sumber berita.

Tidak hanya itu, manfaat dari internet juga dapat kita rasakan ketika kita butuh referensi yang sudah didapat di perpustakaan umum sekalipun. Kemudahan yang di peroleh melalui internet membuat kita dengan mudah menggunakan kata kunci untuk mencari bahan referensi yang kita butuhkan.

Disamping manfaat yang diperoleh dari internet, negatifnya internet pun ada, namun demikian kita ambil positifnya dan buang negatifnya. Karena itu jangan pernah lepas dari internet. Karena internet membuka cakrawala dunia membawa menuju gerbang informasi yang tak terhingga