Friday, August 29, 2008

Pasca Olimpiade PBSI merombak Pemain

Pasca Olimpiade Beijing 2008 PBSI merombak pemainnya khususnya di ganda campuran dan ganda putri. Di Bagian ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa yang di Olimpiade Beijing gagal memperoleh medali harus di pisah. Vita Marissa di pasangkan dengan M Rizal pemain muda usia yang sebelumnya berpasangan dengan Greysia Polii. Sementara untuk Flandy Limpele yang empat tahun lalu di Athena bermain di ganda putra berpasangan dengan Eng Hian masih belum tahu akan dipasangkan dengan siapa.

Di sektor ganda putri juga terjadi perombakan. Setelah Greisya Polii di pisah dengan M. Rizal di ganda campuran, di ganda putri Greysia Polii juga di pisah dengan pasangannya Jo Novita. Greysia Polii di pasangkan dengan Nitya Krishinda sedangkan Jo Novita di pasangkan dengan Rani Mundiasti.

Kalau dilihat sih sebenarnya pasangan M Rizal /Greysia Polii yang menduduki peringkat 20an BWF prestasinya lumayan bagus, hanya saja PBSI akan memfokuskan Greysia Polii di ganda putri. Sementara itu ganda putra khususnya pasangan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto belum diketahui pasti apakah akan di pisah atau tidak. Kalau melihat grafik permainan mereka dari tahun 2005 sampai 2008 seharusnya mereka sudah dipisah karena prestasi mereka yang buruk.

Kita Lihat saja semoga dengan perombakan ini prestasi bulutangkis Indonesia meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Wajah Koruptor Kita

Sebenarnya bukan ikut-ikutan masuk ke ranah politik, atau apalah, tapi lama-lama gatal juga untuk tidak sekedar mengeluarkan unek-unek. Sudah beberapa bulan ini wajah pemberitaan baik media cetak, radio maupun televisi menayangkan tentang tertangkapnya kasus korupsi oleh KPK. Suatu gebrakan yang bagus dan berani yang dilakukan oleh KPK ditengah maraknya korupsi yang kian subur di negeri ini. Korupsi memang sudah mengakar di setiap lini. Dari level terendah sampai level tertinggi ditengarai koruptor masih merajalela.

Tertangkapnya Ayin alias artalyta yang menyuap jaksa urip. Wah ini sih bukan lagu baru, ini sudah lagu lama dimana perdagangan kasus sebenarnya sudah ada hanya tidak ada lembaga yang berani mengungkap dan saling tutup menutupi. Juga kasus Al Amin Nasution anggota DPR asal Fraksi PPP yang tertangkap di Ritz Carlton Hotel bersama Sekda Bintan Azirwan.

Sebenarnya bukan ingin mengomentari apalagi menganalisa satu persatu kasus yang mereka alami, akan tetapi aku ini gatal sekali untuk ikut mengomentari mereka pasca tertangkap.

Coba Lihat Al Amin Nasution, setelah tertangkap tidak ada sedikitpun rona muka atau perasaan bersalah telah melakukan korupsi, akan tetapi merasa masih benar dan bisa kita lihat pula di televisi-televisi yang menyiarkan berita, betapa Al Amin Nasution itu bak selebritis, cengangas cengenges seolah-olah tidak bersalah. Tidak pernah terlihat raut penyesalan apalagi sampai berujung meminta maaf ke publik. Sungguh ironis, politikus muda usia melakukan korupsi suap akan tetapi merasa tidak bersalah. Seolah-olah ialah selebritis dengan senyum yang selalu merekah ketika diwawancara. Inikah wajah koruptor kita.

Sementara itu Artalyta alias ayin malah sempat waktu sidah membagi-bagikan makanan bagi pengunjung.... duh apa-apaan ini. Uang dari mana itu.

Lain Al Amin lain pula Jaksa Urip. Meski di awal Jaksa Urip Tri Gunawan selalu merasa bersalah akan tetapi akhir-akhir ini jaksa Urip merasa hidupnya hancur, keluarganya hancur. Meski awalnya merasa fine-fine aja dan tetap lah menyebalkan bagi kita, akan tetapi setidaknya ia memiliki sedikit hati lah dengan sedikit penyesalan dari raut muka yang telah ada. Meski tidak ada empati bagi Jaksa urip, akan tetapi sedikitnya kita merasa bahwa oo ini lho.. si Urip koruptor yang menerima suap, akhirnya menyesal juga meski ketika terima uang pastinya senyum-senyum gembira, dan entah sudah berapa duit yang dia kantongi meski ia dipenjara tetap kok keluarganya bisa hidup.

Sebenarnya kasus korupsi ini banyak sekali hanya saja yang paling membuat enek ya cuma al amin nasution yang bak selebritis cengangas cengenges di depan kamera seolah-olah ia benar. Praduga tak bersalah? Ehm........ kayaknya basi deh...... rakyat juga yang jadi korban.......

Monday, August 25, 2008

Gas Elpiji Naik (lagi......)

Pagi ini resmi pertamina menaikkan harga gas elpiji kelas 12 kg dan 50 kg. Sementara untuk kelas 3 kg tidak naik. Harga gas elpiji yang naik Rp. 500 tiap kilogramnya. Wah-wah bisa tambah berat nih beban rakyat, apalagi kenaikan tersebut akan dibebankan setiap bulan. Duh….. ini pertamina apa-apaan sih….


Gas elpiji adalah hal yang menguasai hajat hidup orang banyak, sesuai UUD seharusnya pemerintahlah yang menguasai, sehingga kebijakan kenaikan hargapun harusnya dari pemerintah. Tapi kok sekarang yang megang langsung pertamina….


Akan jadi apa ini Negara……..




Harga gas elpiji 12kg biasanya Rp. 63.000 dan sekarang menjadi Rp. 69.000, walah jangankan sekarang , hari biasa saja harga elpiji di pasaran sudah 65 ribu bahkan kadang-kadang melonjak jadi 70 ribu, kok sekarang naik lagi………Pertamina sebagai si empunya hajat, mengaku rugi terus dan tidak mampu menahan kerugian terus menerus…


Tadi pagi kebetulan sekali nih, ini fakta yang saya dengar, saya menunggu bis primajasa. Nah disitu tuh ada karyawan pertamina yang sedang bercerita (kayaknya dengan sesame pertamina/anak perusahaan elnusa deh….). Mereka itu bercerita kalau fresh graduate aja dulu udah 4jtan, dan skg gajinya 8jt untuk fresh graduate di bagian orang tersebut. (Saya gak tau ia bagian apa, tapi yang jelas orang yang bersangkutan jurusan engineriing). Belum lagi ada bonus tahunan yang mencapai 18x gaji, bonus penjualan yang kadang bisa 2-3x gaji, dan ada bonus lagi yang saya sendiri lupa ia menyebutkan apa. Wah-wah enak banget ya mereka, katanya kok pertamina rugi terus ya………


Kemana uang pertamina tuh………….


Yang jadi pertanyaan adalah, katanya pertamina rugi, tapi kok tetap aja ada tuh tender-tender dan sebagainya. Uangnya menguap kemana?


Sungguh ironis hidup di republik sekarang ini, apalagi sekarang hidup kian susah…… kayaknya republik ini hanya dinikmati oleh sebagian orang saja. Lihat aja pejabat-pejabat makin kaya, rakyat?......... tambah gak punya deh…


Udah gitu dikejar2 pajak pula……..


BBG naik……… susu naik………


Semua naik……….


Oh republikku……. Republik Indonesiaku… mau kemana kau………….


Kian hari beban rakyat makin meningkat…. Pemerintah kok kayaknya tutup mata ya? Apalagi sekarang semakin banyaknya partai semakin hari hanya partai saja yang diurus….. rakyat nomor sekian deh……..


Kalau Malaysia turun harga BBM ini kok Indonesia malah menaikan harga Gas, itung-itung mau konversi minyak tanah ke gas, eh malah gasnya melambung…………


Tuesday, August 19, 2008

Bulutangkis Sumbang 3 Medali

Cabang Olahraga Bulutangkis akhirnya hanya mempersembahkan 3 medali yang di peroleh dari tunggal putri, ganda putra dan ganda campuran. Perolehan 3 medali ini sudah cukup bagus meskipun ganda campuran gagal mempersembahkan emas setelah Nova/Lilyana kalah dari pemain muda Korea Lee Hyojung/Lee Yongdae dengan 2 set langsung.

Perolehan Medali Emas di persembahkan oleh pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang sukses melibas pemain tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun di babak final dengan rubber set 12-21 21-11 dan 21-16. Sementara medali perak di raih oleh pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang kalah dari ganda campuran Korea Lee Hyojung/Lee Yong Dae dengan dua set langsung 11-21 dan 17-21. Dan Medali perunggu dipersembahkan oleh pemain tunggal putri yang tidak di unggulkan Maria Kristin Yulianti dengan 11-21 21-13 dan 21-15.

Secara keseluruhan bulutangkis mampu meneruskan tradisi emas olimpiade sejak 1992 di olimpiade Barcelona. Dan dari sini kita patut bangga dan bersukur karena menemukan secercah harapan dari sektor putri. Maria Kristin datang bukan siapa-siapa dan pulang membawa harapan. Pemain yang tidak diunggulkan akan tetapi mampu menghadang pemain unggulan. Maria Kristin adalah pemain masa depan Indonesia yang harus terus digembleng untuk menjadi juara sejati.

Sunday, August 17, 2008

Markis Kido/Hendra Setiawan Persembahkan Emas Pertama

Markis Kido/Hendra setiawan berhasil mempersembahkan Medali Emas Pertama untuk Kontingen Indonesia setelah berhasil mengalahkan pasangan ganda putra China Fu Haifeng/Cai Yun dengan rubber set sekaligus memupuskan ambisi China untuk sapu bersi medali Emas dari cabang bulutangkis. Kemenangan Markis Kido/Hendra setiawan sekaligus memenuhi target yang di bebankan untuk meneruskan tradisi emas olimpiade terutama dari cabang bulutangkis.  Kemenangan ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa Indonesia masih di perhitungkan di arena Olimpiade dan juga di perbulutangkisan Dunia.

Indonesia juga masih berpeluang meraih emas dari cabang bulutangkis dari nomor lainnya yaitu ganda campuran pasangan Nova Widianto/lilyana Natsir yang berhasil masuk final setelah mengandaskan impian He Hanbin/Yu Yang (CHN) dengan 3 set. Dengan demikian dari cabang bulutangkis telah memperoleh minimal 1 emas dari ganda putra, 1 perunggu dari tunggal putri, minimal 1 perak dari ganda campuran dan kemungkinan bertambah satu perunggu dari ganda campuran jika pasangan Flandy/Vita mampu mengalahkan He Hanbin/Yu Yang dalam perebutan medali perunggu yang akan berlangsung jam 18.30 waktu setempat.

Set pertama Markis/Hendra berhasil dikalahkan oleh pasangan Fu Haifeng/Cai Yun yang memang di dukung penuh oleh penonton dengan 12-21. Markis/Hendra selalu dalam tekanan dan tidak mampu keluar dari tekanan-tekanan pasangan China tersebut. Merasa unggul di set pertama pasangan China lengah di set kedua dan ini di manfaatkan benar oleh Markis/Hendra hingga ia terus memimpin dalam perolehan angka. Sempat unggul 9-2 Markis/Hendra terus menekan permainan pasangan China tersebut. Hingga set kedua pasangan China hanya di berikan angka 11 dan ditutup dengan kemenangan Markis/Hendra dengan 21-11 sekaligus memaksakan rubber set.

Memasuki set penentuan pasangan ganda terkuat Indonesia berhasil unggul.Diawal set pasangan Indonesia mampu memimpin dengan 9-3 ingga kemudian pasangan China berhasil memperkecil ketertinggalan angka dengan menambah satu angka menjadi 9-4. Akan tetapi pasangan Indonesia yang semakin solid tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan selalu memimpin perolehan angka hingga 20-14. Pada kedudukan seperti Ini pasangan Indonesia pasti ingin segera memenangkan pertandingan dan meluapkan kegembiraan. Akan tetapi bola yang dikembalikan kesisi kiri pasangan Indonesia oleh lawan dan disangka keluar oleh Markis Kido, tapi ternyata masuk. Markis Kido sempat melonjak gembira. Akan tetapi ini belum berakhir. Dan akhirnya set ketiga ditutup dengan kemengangan 21-16 sekaligus membawa emas pertama bagi Indonesia.

Selamat untuk Markis Kido/Hendra Setiawan sekaligus menjadi kado terindah di hari kemerdekaan ini. Go Indonesia.

Flandy/Vita Gagal Ciptakan All Indonesian Final



Pasangan ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa gagal ciptakan All Indonesian Final setelah di babak semifinal harus takluk dari pasangan ganda campuran negeri ginseng Korea selatan. Flandy/Vita harus takluk secara dramatis dari pasangan Lee Hyo Jung/Lee Yong Dae dengan rubber set.

Set pertama merupakan set milik pasangan Korea secara mutlak. Flandy/Vita tidak bisa mengimbangi permainan Lee/Lee. Selalu kalah taktik dan smash yang di lancarkan oleh lawan lebih kuat. Flandy/Vita harus bertekuk lutut dengan 12-21. Memasuki set kedua Flandy/Vita mulai mengeluarkan tajinya. Dia berhasil keluar dari tekanan dan secara berturut-turut mampu memimpin pertandingan dengan meminimalisir kesalahan sendiri yang sering di lakukan.

Otomatis set kedua menjadi milik Flandy/Vita setelah pasangan Korea tidak mampu mengejar ketertinggalan dengan 21-11. Di set penentuan permainan Flandy/Vita semakin solid dan tidak mudah di patahkan. Flandy/Vita selalu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 14-11. Merasa diatas angin inilah yang menjadi bumerang, hingga pasangan Korea mampu menyamakan kedudukan menjadi 14-14 akibat kesalahan yang sering dilakukan oleh Vita Marissa. Pasangan Korea pun melejit terlebih dahulu memimpin hingga set ketiga di menangkan oleh pasangan Korea dengan 16-21 sekaligus memupus harapan Flandy/Vita untuk menciptakan All Indonesian Final menyusul Nova/lilyana yang terlebih dahulu ke final setelah mengalahkan ganda campuran China He Hanbin/Yu Yang dalam 3 set.

Pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir menjadi ganda campuran pertama yang masuk ke final setelah berhasil menghancurkan impian China untuk menyapu bersih medali emas. Di semifinal yang berlangsung sangat ketat sekaligus juga akibat tekanan penonton tuan rumah, Nova/lilyana di set pertama tidak mampu bermain lepas dan selalu ketinggalan angka. Terlihat sekali dengan jelas betapa tertekannya Nova/lilyana ketika pasangan China memperoleh angka akibat kesalahan-kesalahannya. Set pertama Nova/lilyana ketinggalan 6 angka dengan 15-21.

Memasuki set kedua Nova/Lilyana tidak mau kehilangan momen penting yang tidak datang dua kali ini dan bermain dengan meminimalisasi kesalahan. Set kedua menjadi milik Nova/lilyana dengan 21-11. Memasuki set penentuan Nova/lilyana berhasil menekan permainan He Hanbin/yu Yang di awal-awal set. Bahkan Nova/Lilyana telah unggul lebih dahulu di angka 20. Akan tetapi semangat Yu Yang memang sangat berapi dan mampu menyusul ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 20-20. Ini adalah poin yang sangat kritis karena siapapun yang tidak konsentrasi pasti akan jadi bumerang sendiri. dan benar saja meski Nova/Lily berhasil unggul 21-20 terlebih dahulu akan tetapi He Hanbin / Yu Yang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 21-21, akan tetapi dengan konsentrasi penuh akhirnya Nova/Lilyana berhasil menutup set dengan kemenangan 23-21 sekaligus memastikan melaju ke final dan mengantongi minimal satu medali perak dan bisa jadi medali emas jika menang di final untuk Indonesia.

Babak Final untuk Ganda Campuran akan berlangsung pada tanggal 17 Agustus 2008 pukul 19.00 waktu setempat setelah sebelumnya ada perebutan untuk medali perunggu pukul 18.30.

Saturday, August 16, 2008

Maria Kristin Harapan Baru Indonesia

Maria Kristin Yulianti gadis kelahiran Tuban 23 tahun silam berhasil mengukir sejarah baru setelah 12 tahun minim gelar. Maria datang tanpa beban pulang membawa harapan. Menjadi pemain yang tidak diunggulkan bahkan nyaris tidak masuk seeded Olimpiade karena peringkatnya yang jauh, akhirnya membawa harapan baru dengan memperoleh medali perunggu.

Pencapaian yang luar biasa bagi seorang pemain putri Indonesia yang saat ini memang haus sekali akan gelar. Setelah membawa Indonesia ke Final Piala Uber 2008, kemudian Maria pun menjadi runner up Djarum Indonesia Open Super Series 2008, dan sekarang Maria membawa nama Indonesia di kancah dunia dengan memperoleh Perunggu.

Kita patut berbangga dan berbahagia dengan hasil ini, karena Indonesia sudah lama sekali dipandang sebelah mata di sektor putri. Dan kita juga patut berterima kasih pada Susi Susanti. Kenapa? karena semenjak Susi di angkat menjadi manajer tim Piala Uber di sektor putri, kepercayaan diri pemain putri kian menanjak, terutama Maria Kristin. Susi Susanti bukanlah pelatih, akan tetapi seorang kakak yang bisa diajak curhat dan berbagi pengalaman. Dan ini pula yang menjadikan anak-anak pelatnas menjadi nyaman.

Kini Maria meski baru awal, akan tetapi merupakan harapan baru Indonesia kedepan. Go Maria Kristin. Go Indonesia!!

Maria Kristin Yulianti persembahkan Medali Perunggu



Maria Kristin Yulianti tunggal putri Indonesia mempersembahkan Medali perunggu pertama di sektor putri setelah 12 tahun penantian setelah mengalahkan Lu Lan dengan rubber set. Set pertama Maria kalah mudah 11-21 atas Lu Lan yang merupakan unggulan ke dua dari China.

Set Kedua Maria Kristin berada di atas angin dengan terus menekan permainan Lu Lan. Lu Lan Pemain masa depan China tidak bisa menaklukan permainan Maria. Unggul 11-6 membuat Maria makin percaya diri dan terus melaju dengan keunggulan yang meyakinkan. Set ini menjadi milik Maria Kristin dengan 21-13. Lu Lan pernah di kalahkan Maria pada Djarum Indonesia Open Super Series 2007 di per16 besar sebelum akhirnya Maria dikalahkan Petya Nedeltcheva di perempat final.

Set penentuan Maria sempat ketinggalan angka 0-2. Akan tetapi dengan keuletan dan reli-reli ala Susi Susanti, Maria mampu mengungguli Lu Lan menjadi 4-3. Maria mulai jauh meninggalkan Lu Lan dengan 8-3, 11-8, 18-8. Akhirnya kemenangan di raih oleh Maria dengan 21-15.

Dengan demikian Maria Kristin persembahkan Medali Perunggu pertama dari sektor putri setelah penantian panjang selama 12 tahun.

Alhamdulillah, aku bangga banget pada perjuangan Maria Kristin Yang begitu luar biasa. Sekarang tinggal menunggu emas dari ganda putra. Semoga saja terkabul. Amien.

Olimpiade 2008 : Menunggu Kado Kemerdekaan dari Markis/Hendra



Besok adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, hari kemerdekaan Indonesia yang ke 63, dan nanti malam Sabtu 16 Agustus adalah final ganda putra Olimpiade Beijing yang mempertemukan Markis Kido/Hendra setiawan vs Fu Haifeng/Cai Yun (CHN). Perebutan medali emas yang akan berlangsung seru.

Markis/Hendra yang di unggulkan merasa yakin dan percaya diri untuk meraih emas Olimpiade, akan tetapi Fu haifen/Cai Yun tentu saja tidak akan menyerah begitu saja, di dukung oleh supporter China  Fu/Cai pasti akan bermain dengan baik untuk bisa mempersembahkan emas.

Sementara Markis/Hendra yang di harapkan meraih emas akan bermain dengan baik, meski dilapangan pasti akan mendapat tekanan dari penonton, perasaan campur aduk antara gugup, bangga, haru bisa menjadi faktor non teknis yang dapat mempengaruhi permainan Markis/Hendra. Tapi apapun yang terjadi, kita masih menunggu kado terindah bagi bangsa Indonesia yang di persembahkan oleh Markis/Hendra dan juga dari sektor ganda campuran. Amien.

Friday, August 15, 2008

Olimpiade 2008 : Maria Kristin Gagal Taklukan Tembok China



Maria Kristin gagal mengatasi kokohnya tembok China Zhang Ning di Semifinal dalam 2 set langsung. Pemain asal klub Djarum Kudus tersebut meski berhasil mengimbangi permainan Zhang Ning akan tetapi kalah dari segi teknis. Meski demikian, keberhasilan Maria ke semifinal Olimpiade Beijing merupakan secercah harapan dari sektor putri, bahwa Indonesia mulai bangkit.

Set pertama Maria Kristin unggul 3-1 di awal set. Akan tetapi Zhang Ning mampu menyamakan kedudukan bahkan unggul terlebih dahulu 3-5. Maria yang sudah pernah mengalahkan Zhang mencoba memperkecil kekalahan dan menyamakan kedudukan menjadi 5-5, 6-6 hingga 8-8. Setelah itu Zhang Ning melesat meninggalkan Maria dan kedudukan berubah menjadi 8-11. Merasa unggul Zhang Ning terus menekan permainan Maria meski berjalan cukup ketat dan saling kejar mengejar angka. Set pertama di tutup dengan 15-21.

Di set kedua Maria Kristin mencoba mengubah permainan dan berhasil unggul 5-3 di awal set. Akan tetapi Zhang Ning mampu menyamakan kedudukan hingga 5-5.  perolehan angka semakin ketat dan saling kejar mengejar angka. Akan tetapi keunggulan menjadi milik Zhang Ning dan set kedua ditutup dengan 15-21.

Dengan demikian Maria Kristin gagal melaju ke final, dan masih akan memperebutkan medali perunggu melawan Lu Lan yang juga gagal ke final setelah ditaklukan Xie Xing Fang dalam 3 set.

Markis Kido/Hendra Setiawan Lolos Ke Final; Satu Perak di tangan


Pasangan ganda terkuat dunia Markis Kido/Hendra Setiawan memastikan diri melaju ke final setelah mengalahkan ganda putra Denmark dengan dua set langsung. Markis/Hendra yang di unggulkan di tempat pertama berhasil memenangi pertandingan dalam waktu 33 menit. Markis/Hendra memuluskan jalan Merah Putih untuk meraih emas Olimpiade.

Bermain di Beijing University of Technology Gymnasium, Markis Kido/Hendra Setiawan tampil percaya diri dengan terus menekan permainan Lars Paaske/Jonas Rasmussen. Set pertama Markis/Hendra sempat ketinggalan 2-3 namun dengan smash-smash yang di lancarkan Markis Kido, berhasil menyamakan kedudukan dan terus memimpin perolehan angka. Lars/Jonas pemain yang bagus, namun dengan kepiawaian Markis/Hendra mereka bisa menaklukan dengan 21-19.

Memasuki set kedua, Markis/Hendra kembali memimpin pertandingan dengan 5-2. Setelah mengalahkan pasangan ganda kuat Malaysia Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong di perempat final kepercayaan diri Markis/Hendra kian tinggi dan terus menekan perlawanan Lars Paaske/Jonas Rasmussen. Lars/Jonas berusaha memperkecil kekalahan dengan menambah satu dua angka, akan tetapi Markis/Hendra tidak bisa dianggap remeh dan kedudukan menjadi 11-8 untuk jeda istirahat 2 menit.

Pertahanan Markis/Hendra tidak mampu di tembus oleh pasangan Denmark, perolehan angka Markis/hendra terus melejit hingga kedudukan 17-10. Akan tetapi pasangan Denmark memperkecil ketertinggalan dengan menambah angka menjadi 17-13 hingga kedudukan 19-17. Dalam kondisi ini Lars/Jonas di kunci untuk tidak menambah angka dan set kedua ditutup untuk kemenangan Markis/Hendra 21-17.

Dengan demikian Indonesia memastikan diri meraih minimal satu medali perak dari ajang bulutangkis dan harapan untuk meraih emas juga kian terbuka lebar. Lawan berikutnya di final adalah pemenang antara pasangan tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun melawan Lee Jae Jin/Hwang Jie Man dari Korea.

Flandy/Vita pastikan diri ke Semifinal



Satu lagi pasangan ganda campuran Indonesia berhasil melaju ke semifinal setelah bersusah payah di babak perempat final mengalahkan pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dengan rubber set. Flandy/Vita yang merupakan unggulan ke tiga berhasil mendampingi ganda nomor satu Indonesia lainnya Nova Widianto/Vita Marissa di semifinal.

Set pertama pasangan Flandy/Vita belum bisa menemukan irama permainan yang sebenarnya. Flandy/Vita selalu ketinggalan dalam perolehan angka dari lawannya yang secara postur lebih tinggi, dan smashnya juga bagus. Di awal set pasangan Flandy/Vita sempat ketinggalan 0-4, kemudian secara berturut-turut angka demi angka diraih dengan mudah hingga unggul 6 - 4. Akan tetapi pertahana Flandy/Vita dapat di acak-acak oleh pasangan ganda campuran Denmark sehingga mereka dapat menyamakan kedudukan hingga 6 - 6 bahkan unggul terlebih dahulu menjadi 6 - 11. Pasangan Flandy/Vita hanya diberi kesempatan untuk menambah satu angka menjadi 7- 12. Hingga kedudukan Indonesia menjadi 13 - 16. Flandy/Vita mulai mengubah pola permainan dan satu demi satu angka di raih dengan mudah hingga memimpin 20-16. Dalam kedudukan ini Pasangan Denmark hanya di kasih kesempatan menambah satu angka menjadi 20-17. Set pertama di tutup Flandy/Vita dengan kemenangan 21-17.

Set Kedua masih menjadi milik pasangan Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl. Di awal Set Flandy/Vita ketinggalan 1 - 5 atas pasangan Denmark. Kemudian berhasil menambah angka satu persatu. Sempat ketinggalan 7 - 10 Flandy/Vita mulai mencari cara agar bisa menyamakan kedudukan, dan satu persatu angka diraih hingga menyamakan kedudukan menjadi 10-10, dan unggul terlebih dahulu menjadi 11-10. Pasangan Flandy/Vita sempat menjadi harapan untuk dapat memenangkan set kedua ketika kedudukan sudah unggul 14-12, akan tetapi pasangan Denmark tersebut juga tidak mau tinggal diam dan berturut-turut meraih angka hingga unggul 14-18. Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl hanya memberikan satu kesempatan Flandy/Vita untuk menambah angka hingga set kedua di tutup dengan 15-21.

Memasuki set penentuan pasangan Flandy/Vita mulai mengubah pola permainan. Di awal set Flandy/Vita mampu memimpin dengan perolehan angka 3 -1, akan tetapi pasangan Denmark mampu menyamakan kedudukan hingga unggul terlebih dahulu menjadi 4-5, akan tetapi Flandy/Vita sudah mulai membaca pola permainan lawan berhasil mengubah kedudukan menjadi 5-5 dan terus melejit hingga angka 15-5. Set ketiga benar-benar menjadi milik Indonesia karena sempat unggul 20-12. Akan tetapi pasangan Denmark juga tidak mau menyerah begitu saja, mereka berjuang tanpa kenal lelah hingga mendekati perolehan angka 20-17. Poin yang mulai kritis bagi penonton Indonesia, akan tetapi dewi fortuna tetap milik Indonesia, Set ketiga ditutup dengan 21-17.

Dengan demikian Indonesia menempatkan empat wakilnya di semifinal. Pada laga semifinal yang akan berlangsung Sabtu mendatang, Pasangan Flandy/Vita akan bertemu pasangan ganda campuran Korea Lee Hyojung/Lee Yong Dae yang berhasil menekuk permainan Gails Emms/Nathan Robertson dengan dua set langsung 21-19 dan 21-12.

Thursday, August 14, 2008

Nova Widianto/Lilyana Natsir Melenggang Mulus ke Semifinal





Ganda campuran andalan Indonesia Nova Widianto/lilyana Natsir berhasil melangkah ke babak semifinal setelah di perempat final berhasil mengalahkan ganda campuran asal Thailand Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam dengan dua set langsung. Nova/Lilyana yang di unggulkan di tempat pertama tanpa kesulitan mengatasi permainan ganda campuran Thailand.

Di set pertama Nova/lilyana selalu mempimpin dalam perolehan angka.  Permainan Sudket/Saralee tidak berkembang dan menjadi bulan-bulanan permainan Nova/lilyana. Set pertama di tutup dengan 21-13.

Diset kedua permainan di awal set imbang dan saling mengejar angka meski Nova/Lilyana selalu mempimpin perolehan angka. Sempat menyamakan kedudukan 2-2, Nova/lilyana pun melejit hingga 10-8, akan tetapi Sudket/Saralee mampu menyamakan kedudukan menjadi 10-10 karena kesalahan yang dibuat sendiri oleh Nova/Lilyana. Akan tetapi kualitas Nova/Lilyana tidak diragukan lagi sehingga terus melaju hingga perolehan angka 19-15. Ketertinggalan yang cukup jauh menyebabkan sudket/Saralee berjuang lebih keras dan akhirnya kedudukan kritis menjadi 20-19. Akan tetapi set ini mampu di tutup Nova/Lilyana dengan 21-19.

Lawan Nova/lilyana berikutnya di semifinal adalah ganda campuran unggulan ke empat dari China He Hanbin/Yu Yang yang berhasil mengalahkan ganda campuran Polandia Robert Mateusiak/Nadiesda Kostiuczyk dengan 22-10 dan 23-21.

Pertandingan di semifinal yang akan berlangsung Sabtu mendatang diprediksi akan seru, mengingat permainan He Hanbin/Yu Yang sedang bagus dan merupakan wakil tuan rumah satu-satunya setelah Zheng Bo/Gao Ling tumbang.

Sony Gagal Sumbangkan Medali



Sony Dwi Kuncoro harapan tunggal putra yang diharapkan dapat meraih sukses gagal menyumbangkan medali setelah di perempat final di kalahkan oleh unggulan kedua asal Malaysia Lee Chong Wei dalam 2 set langsung. Sony gagal memenuhi harapan publik Indonesia dengan mudah dalam waktu 32 menit.

Sony tidak berkutik ketika menghadapi Chong Wei dan tidak mampu mengimbangi permainan Chong wei yang pernah di kalahkan dalam Kejuaraan Dunia 2007 di Malaysia. Kekalahan Sony sekaligus menutup harapan Indonesia untuk meraih medali dari sektor tunggal putra.

Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 tersebut tidak bisa bermain taktis dan selalu ketinggalan angka. Sony gagal dengan skor 9-21 11-21. Dengan demikian Indonesia tinggal menaruh harapan dari sektor ganda putra, ganda campuran dan tunggal Putri.

Di ganda campuran sedang di pertandingkan perempat final antara Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA)vs Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam(THA), sementara itu Flandy Limpele/Vita Marissa(INA) vs Thomas Laybour/Kamilla Rytter Juhl (DEN) baru akan bertanding nanti malam jam 20.45 waktu Beijing. Semoga Nova/Lilyana mampu memberikan permainan yang maksimal.

Markis/Hendra Susul Maria Kristin di Semifinal


Akhirnya Markis Kido/Hendra Setiawan ganda putra andalan Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 yang diharapkan dapat menyumbangkan medali emas berhasil melangkah ke babak semifinal setelah mengandaskan pasangan Malaysia yang merupakan musuh bebuyutannya Koo Kien Kit/Tan Been Heong dengan straight set. Berada di pool maut, Markis / Hendra mampu mengungguli lawan setelah dalam pertemuan sebelumnya 5 kali belum  pernah menang. Sebenarnya sempat kuatir karena selama ini jika bertemu ganda kuat Malaysia tersebut, Markis/Hendra terlihat pesimis. Tapi kini terjawab sudah, kekalahan yang lalu tertebus di ajang multi event 4 tahunan Olimpiade Beijing 2008.

Di set pertama, Markis/Hendra yang merupakan unggulan satu bermain agresif dengan tidak memberikan kesempatan anak asuhan Rexy Mainaky untuk mengungguli dalam perolehan angka. Markis/Hendra selalu leading terlebih dahulu. Keunggulan Markis/Hendra yang bermain cukup agresif dari perolehan angka 7 - 4, kemudian 13- 11 dan sempat unggul 19 - 15 hingga akhirnya set pertama di tutup dengan 21-16 untuk Markis Hendra.

Set Kedua menampilkan permainan Markis/Hendra yang sesungguhnya, hingga di awal set meski sempat kedudukannya sama 2-2 akan tetapi dengan permainan yang agresif dan menyerang, Markis Kido/Hendra Setiawan mampu memimpin perolehan angka hingga 11-9.  Merasa diatas angin menyebabkan pertahanan Markis/Hendra kendur dan pasangan ganda Malaysia tersebut berhasil menyamakan kedudukan menjadi 11-11 bahkan unggul lebih dahulu menjadi 11-14. Sebenarnya kesalahan tersebut tidak perlu terjadi seandainya bermain fokus. Mencoba mengejar ketertinggalan Markis/Hendra berhasil menambah angka hingga 15 - 17. Ketinggalan dua angka menyebabkan Markis/Hendra mengubah pola permainan yang sudah terbaca lawan dan menyamakan kedudukan menjadi 17-17.  Keadaan pun berbalik, setelah sempat ketinggalan angka, Markis/Hendra berhasil memimpin kembali perolehan angka dan unggul hingga set ke dua di tutup dengan skor 21-18.

Dengan kemenangan tersebut maka pupus sudah harapan Rexy Mainaky untuk mengantarkan pasangan ganda Koo Kien Kit/Tan Been Heong yang sebelumnya sempat di gadang-gadang akan memperoleh medali emas Olimpiade. Disemifinal Markis kido/Hendra Setiawan sudah ditunggu Jonas Rasmussen/Lars Paaske yang di perempat final mengalahkan pasangan Polandia Robert Mateusiak/Michael Logoz dengan rubber set 17-21 21-11 dan 21-15.

Babak semifinal ganda putra baru akan bertanding pada tanggal 15 Agustus 2008 jam 10 waktu setempat.

Wednesday, August 13, 2008

Olimpiade 2008:Maria Kristin Lolos Ke Semifinal



Maria Kristin Yulianti satu-satunya tunggal putri Indonesia berhasil lolos ke semifinal setelah di perempat final mengatasi permainan Saina Nehwal dari India dengan rubber set.

Maria Kristin seolah menjadi harapan baru bagi perbulutangkisan putri Indonesia yang sudah sangat lama menantikan pengganti Susi Susanti. Akankah Maria mampu menerima tongkat estafet dari Susi dan meneruskan kejayaan dengan membawa Medali emas?. Segala kemungkinan masih mungkin terjadi di lapangan. Apalagi kepercayaan diri Maria kian tinggi setelah mampu mengalahkan Zhang Ning di Indonesia Open Super Series 2008.

Betanding di lapangan 1 Beijing University of Technology Gymnasium, Maria sempat tertinggal di set pertama dan harus mengakui keunggulan Saina Nehwal dengan skor ketat 26-28. Tak mau mengulangi kesalahan di set pertama, di set kedua Maria bermain save, dan unggul dalam perolehan angka, hingga sempat memimpin 17-12. Kemudian dengan percaya diri Maria hanya memberikan dua poin tambahan ke Saina Nehwal dan set ke dua di tutup dengan kemenangan Maria 21-14.

Diset penentuan Maria terus melejit hingga sempat memimpin dengan 19-12. Maria Kristin sangat percaya diri dan mampu mengatasi Saina Nehwal dengan menutup kemenangan di set ketiga menjadi 21-15.

Di semifinal Maria akan bertemu dengan pemenang  Zhang Ning yang berhasil mengatasi Pi Hongyan (FRA) dengan rubber set 21-8 19-21 dan 21-19. Ini merupakan ulangan Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang waktu itu dimenangkan oleh Maria Kristin.

Saya percaya Maria akan mampu mengatasinya dan terus melaju ke final. Maria Kristin Yulianti dara kelahiran Tuban 23 tahun silam, harapan baru bagi Indonesia, khususnya bagi sektor putri yang sering dipandang mata. Inilah era kebangkitan sektor Putri.

Go Maria Kristin!!

Tuesday, August 12, 2008

Markis/Hendra Melangkah ke Perempat Final


Bertanding di lapangan 1 di Beijing University of Technology, Markis/Hendra di paksa bermain rubber set oleh Zhendong Guo / Xie Zhong Bo. Markis/Hendra harapan satu-satunya di ganda putra berhasil menundukkan pasangan China tersebut dalam 3 set. Berada di bawah tekanan penonton Bulutangkis China, Markis/Hendra meski diset kedua harus mengakui keunggulan Zhendong Guo/Xie Zhong Bo, namun di set ketiga mampu membalikkan keadaan dan berhasil menutup dengan kemenangan.

Diset pertama permainan Markis/Hendra belum kelihatan, karena masih melihat pola permainan lawan. sempat ketinggalan 19-20 di set pertama, akan tetapi dengan ketenangan dan smash tajam Markis Kido, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Kemudian secara berturut-turut dua angka diperoleh dan unggul 22-20.

Di set kedua pertahanan markis/Hendra sangat rapuh. Meski sempat unggul 3-2 akan tetapi pasangan China tersebut mampu menyamakan kedudukan hingga 3-9 dan kemudian 6 - 11 untuk pasangan Indonesia. Mengejar ketertinggalan yang terlalu jauh agaknya begitu berat hingga pasangan China melejit dalam perolehan angka dan terus memimpin. Pertahanan Markis/Hendra yang begitu rapuh mudah sekali dipatahkan oleh pasangan China dan ditutup dengan kemenangan pasangan China menjadi 11-21.

Diset penentuan, Markis/Hendra bermain agresif karena tidak ingin kesalahan-kesalahan yang terjadi di set kedua terulang lagi. Markis/Hendra dari awal permainan selalu mengungguli lawan dalam perolehan angka.  Unggul 15-9 di set penentuan menyebabkan pertahanan Markis/Hendra mengendur dan pasangan China berhasil mengejar dengan perolehan 6 angka dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 15-15. Kemudian unggul 1 angka menjadi 16-15. Akan tetapi pasangan China berhasil mematahkan permainan Markis/Hendra hingga kedudukan kembali sama 16-16. Dengan kedudukan yang cukup kritis, Markis/Hendra bermain lebih fokus dan unggul hingga 19-16. Kemudian pasangan China hanya di beri kesempatan untuk menambah satu angka menjadi 19-17. Dan set ketiga di tutup dengan kemenangan 21-17 untuk Indonesia.

Dengan demikian Markis/Hendra melaju ke perempat final dan di perempat final sudah menunggu pasangan ganda putra Malaysia Koo Kien Kit/Tan Ben Heong, musuh bebuyutan Markis/Hendra yang sekaligus belum pernah dimenangi oleh markis/Hendra. Semoga saja di olimpiade ini Markis/Hendra dapat membalas kekalahan-kekalahan sebelumnya.

Olimpiade 2008 : Flandy/Vita Melangkah ke Perempat Final, Zheng Bo/Gao Ling Tumbang


Setelah Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke perempat final, giliran Flandy Limpele/Vita Marissa juga melangkah ke perempat final setelah di per16 besar berhasil mengalahkan pemain Jerman Kristoff Hopp/Birgit Overzier dengan straight set. Flandy/Vita menang dengan meyakinkan dalam tempo 27 menit.

Diset pertama, Flandy/Vita yang merupakan unggulan ketiga berhasil menutup kemenangan dengan 21-12. Keunggulan dan pengalaman Flandy/Vita menjadi modal utama untuk dapat mengalahkan ganda campuran Jerman tersebut. Dan di set kedua kembali Flandy / Vita menutup set dengan skor 21-12.

Sebenarnya harapan sangat terbuka di ganda campuran ini. Selain menempatkan Nova/lily juga Flandy/Vita yang diharapkan akan membawa emas untuk bulutangkis. Di perempat final Flandy/Vita akan bertemu pasangan ganda campuran Denmark Kamilla Rytter Juhl/Thomas Layborn yang berhasil mengalahkan ganda campuran Singapura Hendri Saputra/Li Yujia dengan skor 21-14 21-19.

Sementara itu, Ganda campuran kuat asal China Zheng Bo/Gao Ling harus mengakui keunggulan Nathan Robertson/Gails emms dengan rubber set dengan skor 21-16, 16-21 dan 21-19. Dengan demikian China masih mewakilkan satu wakilnya yaitu He Hanbin/Yu Yang.

Dengan tumbangnya Zheng Bo/Gao Ling, maka peluang Flandy/Vita untuk melangkah ke final semakin terbuka. Sementara Itu ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan saat berita ini diturunkan masih bertanding melawan Guo Zhendong/Xie Zhong Bo dengan skor imbang 12-12 di set pertama. Semoga saja Markis/Hendra mampu melawan hadangan pertama.

Olimpiade 2008 : Luluk/Alvent Langsung Tumbang



Berita duka dari cabang olahraga bulutangkis kembali terjadi. Setelah Taufik gagal melaju ke babak kedua, sekarang giliran Luluk/Alvent yang tampil kurang meyakinkan. Kalau boleh dibilang Luluk/Alvent habis. Yang perlu disesalkan, kenapa PBSI tidak merombak Luluk/Alvent untuk dicoba dipasangkan dengan pasangan lain, padahal dulu juga ada kasus yang sama, dimana Candra/Sigit kemudian dipecah menjadi Chandra/Tony, toh mereka bisa menghasilkan Emas Olimpiade.

Kegagalan Luluk/Alvent di babak 16 besar, sebenarnya tidak perlu terjadi jika saja mereka bisa tampil agresif. Hanya saja faktor psikologis Luluk yang kalau dilapangan cepat sekali kelihatan stress barangkali merupakan satu faktor yang menyebabkan kekalahan.

Menghadapi ganda putra jepang Keita Matshuda/ Otshuka Tadashi, Luluk/Alvent dipaksa bermain tiga set. Di set pertama Luluk/Alvent yang selalu ketinggalan dalam perolehan angka mampu membalikan keadaan ketika kedudukan 16-19 menjadi unggul 21-19. Diset kedua, Luluk/Alvent semakin tidak berdaya menghadapi pasangan Jepang dan dipaksa menyerah 14-21. Sedangkan diset penentuan, Luluk/Alvent juga harus menyerah dengan 14-21.

Dengan demikian Ganda putra tinggal menyisakan Markis Kido/Hendra Setiawan, yang baru akan bertanding pukul 18.50 waktu setempat. Kalau melihat drawing yang ada, jalan terjal Markis/Hendra sangat berat. Jika melewati hadangan pertama, di perempat final Markis/Hendra akan bertemu Koo/Tan, musuh bebuyutan dari Malaysia. Lepas Dari Koo/Tan kemungkinan sudah ditunggu ganda kuat Korea.

Sedih euy luluk/alvent kalah.

Indonesia loloskan Nova/Lilyana & Sony Dwi Kuncoro di Perempat Final



Menyusul kesuksesan yang diraih tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang terlebih dahulu melangkah ke Perempat Final, Nova/Lilyana dan Sony Dwi Kuncoro juga sukses melibas lawan-lawannya dan melaju ke perempat final Olimpiade Beijing 2008 yang berlangsung di Beijing University Gymnasium.

Mengawali langkahnya yang langsung melaju ke babak 16 besar, Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil melibas ganda campuran Korea Hang Sanghun/Hwang Yumi dengan dua set langsung. Pertandingan yang cukup seru karena berlangsung sangat ketat dan saling kejar mengejar angka. Nova/Lilyana yang di unggulkan di tempat teratas berhasil menyudahi permainan dalam tempo 41 menit.

Di set pertama, perolehan angkanya sangat ketat, namun Juara dunia dua kali tersebut mampu meredam permainan pemain Korea dan set di tutup dengan skor tipis 23-21. Di set kedua, Nova/lilyana kembali terjadi kejar mengejar angka. Namun Ketangguhan Nova/Lilyana mampu menyelesaikan set kedua dengan 21-19. Perolehan angka yang cukup ketat. dengan demikian, Nova/Lilyana melaju ke perempat final Olimpiade Beijing 2008.

Sementara itu dari tunggal putra yang masih tersisa, Sony Dwi Kuncoro, juga berhasil melaju ke perempat final setelah mengalah kan Lang Ville (FIN) dengan skor mudah 21-13, 21-18. Akan tetapi di babak perempat final, kemungkinan besar Sony akan kembali bertemu dengan Lee Chong Wei (MAS). Tunggal putra terkuat Malaysia yang dimiliki saat ini. Ini adalah merupakan ulangan seperti Kejuaraan dunia 2007 yang kala itu Sony berhasil melibas Chong Wei. Akan tetapi, Chong Wei saat ini mempunyai kepercayaan diri  yang tinggi, sehingga apabila Sony ingin melaju ke semifinal, Sony harus bermain hati-hati dalam menghadapi bola-bola berbahaya Chong wei.

Dari ganda putra, baru akan di pertandingkan mulai pukul 11.20 waktu setempat. Go Indonesia!!.

Monday, August 11, 2008

Taufik Hidayat Langsung Rontok di babak 32 besar



Taufik Hidayat pemain tunggal putra Indonesia langsung tumbang di babak 32 besar di ajang Olimpiade Beijing 2008 dengan straight set. Taufik Hidayat yang permainannya akhir-akhir ini memang terasa kurang greget dan tidak bersemangat langsung tumbang saat menghadapi Wong Chong Hann (MAS) dengan straight set. Sungguh kekalahan yang ironis, karena Taufik adalah juara bertahan di Olimpiade, walaupun memang diakui permainan Taufik kelihatan jelek sekali akhir-akhir ini. Tapi itulah pertandingan, itulah permainan kadang ada saat diatas kadang di bawah. Hanya saja kekalahan di babak pertama terasa sekali sangat menyakitkan.

Taufik yang diharapkan akan mengulang suksed di 2004 tidak mampu meladeni permainan kidal Wong Chong Hann. Di set pertama Taufik harus mengakui keunggulan Wong Chong Hann dengan 19-21. Perolehan angka sebenarnya cukup ketat, hanya saja Taufik tidak mampu mengambil peluang yang ada, dan harus angkat koper lebih dulu dari Beijing. Di set kedua Taufik yang seolah tidak punya semangat setinggi 2004, harus mengakui keunggulan Wong Chong Hann, dan harus kalah 16-21.

Secara pengalaman Taufik bisa mengalahkan Wong Chong Hann, akan tetapi salah satu akibat dari sakit yang diderita Taufik merupakan salah satu sebab sehingga permainan Taufik kurang maksimal. Dengan demikian tunggal putra tinggal menyisakan Sony Dwi Kuncoro yang akan mulai pertandingan di 16 besar, mulai Selasa 12 Agustus 2008.

Sony Melaju ke Babak 2 Olimpiade

Pebulutangkis tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro berhasil melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan pemain Thailand Bonsaak Ponsana dengan straight set. Setelah kalah di ajang Piala Thomas 2008 melawan Bonsaak, Sony tampil percaya diri dan mampu mengacak-acak pertahanan lawan.

Di set pertama Sony selalu unggul dalam perolehan angka dan ditutup dengan set 21-16. Diset kedua tanpa kesulitan Sony mampu mengungguli Bonsaak dengan kemenangan 21-14.

Dibabak 16 besar, kemungkinan Sony akan berhadapan dengan pemain non unggulan asal USA.

Go Sony.!!

Maria Kristin Tembus Perempat Final


Maria Kristin satu-satunya pebulutangkis putri Indonesia yang berlaga di Olimpiade Beijing 2008 berhasil melaju ke perempat final setelah di babak 16 besar mengalahkan Tine Rassmussen dari Denmark. Di awal set pertama permainan Maria sebenarnya bisa mengimbangi permainan Tine, hanya saja TIne pemain yang ulet sehingga mampu menekuk Maria dengan 18-21.

Di set kedua Maria unggul beberapa kali hingga sempat disamakan kedudukannya oleh Tine Rassmussen menjadi 11-11. Hingga kedudukan 16-13 Maria terus memimpin perolehan angka. Sempat unggul 19-15 Maria ingin buru-buru memenangkan pertandingan sehingga menyebabkan hati penonton Indonesia berdebar-debar saat kedudukan 20-19. Namun dengan ketenangan Maria, akhirnya di babak kedua Maria berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 21-19.

Set Penentuan, Maria Kristin selalu unggul dalam perolehan angka dari 3-1, kemudian 10-5, 16-10. Diset ini kita yakin Maria akan mampu mengatasi Tine, dan benar saja kedudukan dan perolehan angka adalah milik Maria. Hingga set penentuan di tutup dengan kemenangan 21-14.

Di perempat final nanti, Maria akan bertemu dengan Saina Nehwal dari India yang secara mengejutkan mengalahkan Wang Chen (HKG) dengan rubber set 21-19, 11-21 dan 21-11. Kalau melihat calon lawannya, kok saya optimis ya Maria akan melaju ke Semifinal. Babak perempat final untuk tunggal putri baru akan di pertandingkan pada hari Rabu 13 Agustus 2008 waktu setempat.

Akankah Maria membuat sejarah baru menembus semifinal? kita tunggu saja kiprah Maria, semoga Maria mampu melaju lebih jauh lagi. Dan seluruh rakyat Indonesia akan mendukung terus para wakil-wakil Indonesia di ajang Olimpiade Beijing 2008.


Yang Wei/Zhang Jiewen Tumbang

Kejutan terjadi di perempat final ganda putri. Setelah sukses menekuk Vita/Lilyana di babak 16 besar, Yang Wei/Zhang Jiewen yang merupakan unggulan teratas secara mengejutkan kalah dari ganda putri Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.

Bermain di kandang lawan, Satoko/Miyuki bermain cukup agresif. Kalah mudah di set pertama dengan 8-21 tidak membuat ganda Jepang cepat menyerah, akan tetapi di set kedua mulai bangkit dengan perolehan angka yang sangat alot. Set kedua pun dimenangi dengan 23-21.

Diset penentuan, ganda putri Jepang mampu memimpin perolehan angka dan menang dengan 21-14. Dengan demikian China masih menyisakan Du Jing/Yu Yang, sekaligus mematahkan paradigma bahwa ganda terkuat tersebut sulit untuk di taklukan.

Sementara Lee Chong wei melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan Ronald Susilo (SING) dengan dua set langsung.

Maria Tantang Tine Rassmussen, Vita/Lilyana Tumbang



Maria Kristin melaju ke 16 besar setelah di 32 besar berhasil mengatasi permainan Yoana Martinez dari Spanyol dengan kemenangan mudah dalam waktu 26 menit dengan skor 21-9 21-14.

Dibabak 16 besar, Maria Kristin ditantang Tine Rassmussen (DENMARK). Dilihat dari segi peringkat dan track record, Maria pernah di kalahkan oleh Tine, dan Tine adalah salah satu dari pemain bulutangkis putri yang berhasil menjegal permainan pemain-pemain China. Diatas kertas Tine lebih diunggulkan, akan tetapi strategi Maria juga tidak bisa di anggap remeh. Bertanding di lapangan 3 mulai pukul 11:30, Maria diharapkan dapat mengatasi permainan Tine.

Sementara itu ganda putri satu-satunya Vita/Lilyana harus mengakui keunggulan pemain China yang merupakan unggulan teratas Yang Wei / ZHang Jiewen dengan 19-21 dan 15-21. Permainan yang cukup emosional, karena mereka bermain rangkap di ganda campuran yang baru akan dipertandingkan mulai besok, Selasa 12 Agustus 2008.

Di tunggal putra, akan dipertandingkan Sony Dwi Kuncoro (INA) Vs Bonsaak Ponsana (THA) pukul 11.45 waktu setempat di babak 32 besar dan Taufik Hidayat (INA) VS Wong Chong Hann (MAS) pukul 19.40 hari ini di BJUT Gymnasium.

Sunday, August 10, 2008

Prediksi Permainan Vita/Lilyana vs Yang Wei/Zhang Jiewen


Yang Wei / Zhang Jiewen

Vita Marissa/Lilyana Natsir yang merupakan satu-satunya ganda putri yang ikut berlaga di Olimpiade Beijing 2008 diharapkan akan meraih hasil maksimal di Olimpiade kali ini. Lawan mereka di babak per-16 besar adalah unggulan teratas asal China Yang Wei/Zhang Jiewen.

Diatas kertas permainan pemain negeri tirai bambu tersebut adalah segala-galanya dibanding Vita/Lilyana. Dari segi pukulan, smash dan pertahanan pemain China tersebut memang kuat dan tidak mudah terpatahkan. Akan tetapi melihat hasil pertemuan terakhir di Piala Uber 2008, agaknya Vita/Lilyana akan mampu mengimbangi permainan Yang Wei/Zhang Jiewen. Jika dewi fortuna berpihak, saya percaya Vita/Lilyana akan mampu mengalahkannya.

Dilihat dari peluang, memang masih 50:50 , akan tetapi Vita/Lilyana juga sudah teruji dilapangan, apabila mampu memenangi laga perdana yang akan berlangsung hari ini jam 11.40 waktu beijing, bukan tidak mungkin Vita/Lilyana akan memperoleh hasil yang maksimal.

Kita tunggu saja.

Maria Kristin Lewati Ujian Pertama




Berjuang sendirian di Olimpiade 2008 Beijing, Maria Kristin berhasil melaju ke babak ke32 besar setelah berhasil mengandaskan permainan Julia Schenk dari Germany dengan rubber set. Maria Kristin nyaris terjungkal kalau saja tidak bisa tenang menghadapi permainan Julia Schenk.

Dibabak pertama Maria yang selalu ketinggalan angka dari 4-7, 5-8 kemudian 12-15 dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Akan tetapi Maria tidak mampu keluar dari tekanan Julia schenk, sehingga game di tutup dengan 18-21 untuk Maria Kristin.

Kalah di babak pertama membuat Maria memutar otak untuk mengubah permainan dan berhasil keluar dari tekanan Julia Schenk, meski di awal pertandingan juga tampil kurang meyakinkan. Diset kedua Maria ketinggalan angka 1-5, 2-6 hingga menyamakan kedudukan menyadi 6-6. Perolehan angka cukup ketat hingga kedudukan menjadi 11-11. Kemudian Maria melejit 14-11 hingga kemudian set kedua ditutup Maria dengan meyakinkan 21-13.

Diset penentuan, kembali dibuat berdebar dimana permainan Maria lagi-lagi kurang meyakinkan. di awal set Maria selalu ketinggalan perolehan angka dari Julia Schenk. 1-2, 2-5 hingga 4-7. Akan tetapi ketenangan Maria dalam bermain mampu menyamakan kedudukan dan bahkan unggul hingga 19-16. Namun lawannya memang mempunyai semangat juang yang tinggi, hingga mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan 19-19. Di poin kritis ini Maria membuat kesalahan, dan Julia Schenk unggul 20-19. Akan tetapi Maria yang merupakan runner up kejuaraan Djarum Indonesia Super Series 2008 mampu bermain tenang dan menutup kemenangan dengan 22-20.

Kemenangan ini membawa Maria ke babak per32 besar dan ditantang oleh pemain Spanyol Yoana Martinez.

Friday, August 8, 2008

Jadwal Pertandingan Bulutangkis hari Pertama

Olimpiade Beijing 2008 sudah di depan mata, dan hari ini 8 Agustus 2008 adalah saatnya dibuka pesta olahraga terbesar di dunia yang mempunyai prestise tertinggi. Indonesia, salah satu negara partisipan telah mengirimkan atlet terbaiknya yang telah lolos kualifikasi Olimpiade.

Olimpiade Beijing 2008 sebagai ajang pembuktian bagi atlet-atlet kita yang akan berlaga. Bulutangkis adalah cabang yang paling diharapkan memperoleh medali emas sekaligus melanjutkan tradisi emas olimpiade yang telah ditorehkan semenjak tahun 1992 di Barcelona. Di cabang bulutangkis, Indonesia mewakilkan sebelas orang yang akan berlaga dari keseluruhan nomor, yaitu tunggal putri, ganda putri, tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.

Bulutangkis dijadwalkan akan mulai pertandingan di hari Sabtu 9 Agustus 2008 dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Menurut situs resmi Beijing 2008, hari pertama akan mempertandingkan tunggal putri. Semoga di hari pertama wakil-wakil kita mendapatkan hasil terbaik.

Berikut adalah jadwal pertandingan di hari pertama bagi pebulutangkis Indonesia :

Sabtu 9 - 8-2008 Tunggal Putri, Maria Kristin Yulianti(INA) vs Juliane Schenk (GER) yang akan bertanding di BJUT Gymnasium di lapangan satu pada pukul 09.00 waktu setempat.

Minggu 10-8-08 Ganda Putri Vita Marissa/Lilyana Natsir (INA) vs Yang Wei/Zhang Jie Wen (CHN) bertanding mulai pukul 11.20 waktu setempat di BJUT Gymnasium lapangan 2.

Senin, 11-08-08 Tunggal putra, Sony DK (INA) Vs Bonsaak Ponsana (THA) pukul 11.45 di lapangan 1 Bjut Gymnasium, Taufik Hidayat (INA) VS Wong Chong Hann (MAS) pukul 19.40 di lapangan 1 BJUT Gymnasium.

Selasa, 12-08-08 Ganda Campuran, Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) VS Hwang Yumi/Han Songhun (KOR) pukul 10.00 di lapangan 1 Bjut Gymnasium, dan Flandy Limpele/Vita Marissa (INA) Vs Kristoff Hopp/Brigit Overzier (GER) pukul 18.50 di lapangan 3 Bjut Gymnasium.

Selasa, 12-08-08 Ganda Putra, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto (INA) Vs Keita Matshuda/Otshuka Tadashi (JPN) pukul 11.00 di lapangan 1 BJUT Gymnasium dan Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) VS Xie Zhongbo/Zhendong Guo (CHN) pukul 19.40 di lapangan 1 BJUT Gymnasium.

Friday, August 1, 2008

Dibalik Kematian Nike Ardilla

Pasti tahu kan Nike Ardilla…….. artis cantik yang meninggal dalam usia yang tergolong masih belia. Di usia yang belum genap 20 tahun ia meninggal karena kecelakaan tragis. (baca juga : Nike Ardilla the most favorite artist diblog ini. Ya Tepatnya Minggu, 19 Maret 1995 ketika berita itu menyentakkan Indonesia pada umumnya. Berita itu begitu mengagetkan hampir seluruh nusantara. Dan tanpa di komando, setiap stasiun radio memutar lagu-lagu Nike Ardilla. Kepergiannya kala itu sangat tidak terduga, dimana ia masih membintangi Sinetron di stasiun TV swasta.


Begitu banyak yang kehilangan Nike Ardilla. Begitu banyak yang meratapi kepergiannya yang tragis. Hari Minggu yang kelabu telah menjemputnya kembali ke pangkuanNya. Kerabat, sahabat sesama artis, penggemar turut berbondong-bondong mengantarkan ke KeharibaanNya. Nike Ardilla pergi dengan penuh tanda tanya, pergi meninggalkan segala kenangan yang telah terukir sepanjang hidupnya. Bintang Kehidupan itu telah pergiuntuk selama-lamanya dan tak akan pernah kembali.


Sebenarnya ini bukan untuk mengingatkan kembali akan kenangan lama, akan tetapi Nike Ardilla sosok yang satu ini memang menarik untuk dikupas. Era slow rockkini telah berlalu setelah lahirnya grup-grup band di tanah air. Pelan-pelan era slow rock mulai tergantikan dengan eranya grup band yang lebih banyak mengusung musik alternatif. Akan tetapi lagu-lagu Nike Ardilla masih mengisi hati para penggemarnya. Lagu-lagunya telah mengisi hati penggemarnya, ia memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya.


Tidak hanya lagu, tapi segala pernak perniktentang Nike Ardilla sampai saat ini masih beredar diantara para penggemar baik yang tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club(NAFC) suatu wadah bagi para penggemar Nike Ardilla, maupun penggemar diluar NAFC. Peredaran tersebut bisa dalam bentuk barter, maupun juga komersil. Komersil dapat pula diartikan menjual barang-barang/pernak pernik Nike Ardilla sampai dengan menjual untuk kepentingan pribadi. Sebenarnya itu sah-sah aja asal jangan sampai memperkaya diri dengan memanfaatkan situasi yang ada.


Dibalik Kematian Sang Bintang Kehidupan


Dibalik kematian Nike Ardilla ternyata menyisakan banyak sekali kenangan, harapan dan juga keyakinan akan hari depan. Tidak berlebihan apabila penulis mengungkapkan demikian, karena di balik kematiannya yang tragis memang telah menimbulkan suatu fenomena tersendiri. In death she soard………. Ya dalam kematian Nike Ardilla justru makin bersinar. Fansnya juga bertambah banyak. Hal ini tentu memberikan berkah tersendiri baik itu fans tersendiri maupun bagi pihak label yang menaungi Nike Ardilla, karena dengan demikian baik kaset, CD maupun VCD yang dikeluarkan oleh pihak label masih bisa dinikmati dan dibeli minimal oleh para penggemarnya.


Nike Ardilla sosok yang tidak hanya dikenal publik Indonesia, akan tetapi juga di Malaysia. Angka penjualan kasetnya masih tinggi di Malaysia. Manjadi kebanggaan tersendiri, karena tidak banyak artis yang dikenal justru setelah kematiannya. Dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa setelah 13 tahun kematiannya, Nike Ardilla masih mengisi hati penggemarnya.


Kepergiannya meninggalkan harapan bagi sebagian fansnya yang yang kadang-kadang bertingkah seolah-olah mirip Nike Ardilla, atau bahkan sebagian dari kisah para fans Nike Ardilla yang sempat penulis temui mengatakan bahwa ada yangmelihat kemunculannya. Walaupun mungkin itu hanya halusinasi saja, karena yang sudah meninggal tak mungkin kembali.


Di Bawah Bayang-bayang nama Nike Ardilla


Pasca kematian Nike Ardilla yang begitu fenomenal, memberikan sentuhan tersendiri. Bermunculannya artis-artis yang mendompleng nama besar Nike Ardilla membuktikan bahwa Nike Ardilla adalah sosok artis yang patut di perhitungkan. Betapa tidak, tidak sedikit artis yang ingin mengikuti jejaknya. Sebut saja Lia Nathalia, Elisa, dan yang terakhir muncul adalah Dike Ardilla yang ikut ambil bagian dibawah bayang-bayang nama besar Nike Ardilla.


LIA NATHALIA


Lia Nathalia dulunya adalah ketua NAFC Jakarta, yang kemudian ikut ambil bagian dalam dunia tarik suara. Lia sempat di harapkan menjadi pengganti Nike Ardilla, kareana disamping ia fans sejati Nike Ardilla yang cukup fanatik. Dibawah asuhan Adjie Esa Putra, Lia nathalia berhasil mengeluarkan album perdana tahun 1996 bertajuk Selamat Tinggal Kekasih yang berisi 9 lagu yang kesemuanya terasa sekali nuansa Nike Ardilla didalamnya, nuansa kehilangan sang bintang Nike Ardilla.


Lia nathalia layak disebut pengganti Nike Ardilla andai saja ia eksis dan mampu bertahan melawan selera pasar dengan membawakan lagu-lagu slow rock. Akan tetapi itu tidak bertahan lama. Tahun 1998 Lia kembali mengeluarkan Album Kedua dengan judul Hanya Ada Satu Cinta. Di album ini mungkin kasetnya laku juga karena ia berada dibawah bayang-bayang nike Ardilla. Kemudian disusul tahun 1999 album ke tiga bertajuk Permata hati, album duet bareng Deddy Dores. Setelah itu nama lia nathalia menghilang seiring perjalanan waktu dan Lia masih tetap di kenal bagi sebagian kalangan fans Nike Ardilla, hingga 2007 kembali mengeluarkan album How Much I love You. Lia nathalia mencoba menembus kerasnya pasar, akan tetapi namanya yang sudah terlanjur tenggelam membuat albumnya tidak di kenal bahkan untuk kalangan fans Nike sendiri.


Akan tetapi, meski bagaimana Lia Nathalia tetap bisa diterima dikalangan penggemar Nike Ardilla.


ELISA


Elisa salah satu penyanyi asuhan Deddy Dores yang sempat mengeluarkan satu album. Elisa juga merupakan salah satu fans Nike Ardilla. Pasca kematiannya, banyak sekali lomba-lomba nyanyi dengan lagu-lagu Nike Ardilla yang diselenggarakan baik oleh radio-radio maupun oleh para fans itu sendiri. Sebuah ajang pencarian bakat atau ajang mencari sponsor? Yang jelas saat itu bukan saatnya untuk pencarian bakat, akan tetapi lebih dikarenakan oleh antusiasme masyarakat akan nama besar Nike Ardilla, sehingga perlombaan serupa sering diadakan. Baik karena untuk mengenangnya ataupun hanya sekedar untuk mengingatkan nama Nike Ardilla yang masih eksis.


Dan Elisa adalah satu dari sekian banyak artis hasil dari perlombaan dengan menyanyikan lagu-lagu Nike ardilla yang dianggap mirip dari karakter suara maupun wajahnya juga sedikit mirip kala itu. Album dengan lagu andalannya Cintaku Terbalut Sepi ciptaan Deddy Dores sempat malang melintang diputar di radio-radio kala itu, sehingga mampu memberikan sentuhan yang berbeda dari suara lain sang mega bintang.


Akan tetapi kepopuleran Elisa hanya sekejap, karena ia juga tidak mampu meneruskan tongkat estafet yang diberikan oleh Nike Ardilla. Elisa pun tenggelam.


NAFA URBACH


Nafa Urbach sebenarnya sudah mengeluarkan album sebelum Nike Ardilla meninggal, hanya saja sempat disebut-sebut kalau Nafa di dapuk untuk menggantikan Nike Ardilla oleh para fans dan media kala itu. Memang kala itu charisma Nafa begitu keluar. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Nafa justru tidak bisa menggantikan Nike Ardilla baik karena cirri khas Nafa berbeda dengan Nike, juga karena jiwa Nafa yang memang berbeda. Bahkan ada yang bilang semenjak berpindahnya Nafa dari Kristen ke Islam kemudian pindah lagi ke Kristen menyebabkan Nafa tidak diperhitungkan lagi, karena ketidakkonsistenannya meskipun itu adalah masalah keyakinan pribadi yang tidak bisa diganggu gugat.


Ini membuktikan Nafa tidak dalam bayang-bayang Nike.


DIKE ARDILLA


Sempat kaget ketika keluar nama Dike Ardilla alias Diana Utami. Dike Ardilla mengukuhkan diri kalau ia bisa menggantikan Nike Ardilla. Memang tidak bisa dipungkiri kehadiran Dike Ardilla sedikit memberi warna yang berbeda dengan karakter suara yang mirip Nike Ardilla, Diana Utami berani memproklamirkan diri sebagai Dike Ardilla. Lewat lagu Salah Sendiri, sekilas orang yang tidak tahu pasti mengira kalau itu suara Nike Ardilla, tapi setelah itu barulah tahu Nike is Nike dan Dike adalah Dike. Jelas ada perbedaan.


Meski mendompleng kebesaran nama Nike Ardilla, Dike Ardilla tidak mampu menggantikan Nike Ardilla dari apapun. Meski karakter vokalnya sama, akan tetapi agaknya fans Nike Ardilla tidak sedikit yang mencerca Dike, tidak sedikit yang merasa tidak suka akan nama Dike yang terkesan mendompleng kebesaran dan ketenaran Nike Ardilla. Walau harus diakui suara Dike juga sebagus Nike akan tetapi karena soal namalah justru Dike Ardilla dewi fortuna belum berpihak padanya. Andai saja ia masih menggunakan nama Diana Utami, bukan tidak mungkin Dike Ardilla akan mampu mendongkrak namanya dan penjualan albumnya. Dike sempat mengeluarkan Album Salah Sendiri, Sinar Dari Langit, Album The Best, dan juga pernah duet dengan Doel Sumbang, akan tetapi namanya tidak meroket.


Sebenarnya Dike layak disebut sebagai pengganti Nike Ardilla andai ia menggunakan nama Diana Utami dan tentu lebih bisa diterima oleh fans fanatik Nike Ardilla dan penjualan albumnya tinggi tanpa harus mendompleng kebesaran nama Nike.


Nike dan Fans


Setelah lama kepergiannya, Nama Nike Ardilla memang makin berkibar. Beribu-ribu fans Nike Ardilla juga masih setia untuk mendengarkan atau membeli pernik tentang Nike Ardilla. Bahkan kerap kali Nama Nike Ardilla masih muncul di acara infotainmen.


Penulis pernah berkesempatan untuk menyambangi Makam Nike Ardilla tahun 2004 silam di desa Imbanegara - Ciamis Jawa Barat.




[caption id="attachment_2787" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis Berpose di komplek Makam Nike Ardilla"][/caption]

[caption id="attachment_2788" align="aligncenter" width="259" caption="Potret Nike Ardilla terpampang rapi di komplek mesjid Makam Nike Ardilla"][/caption]

Nama Besar Nike Ardilla masih membayangi terbukti masih seringnya pemberitaan media TV mengulas kematiannya. Silet adalah salah satu acara infotainment yang masih sering mengulas Nike Ardilla dengan ulasan yang setajam silet…………